Assalamu’alaikum,
Surabaya.
“Hidup ini penuh dengan coretan cerita indah. Terkadang, dibalik cerita pahit yang kita alami, terkandung sebuah cerita lain yang lebih indah menurut-Nya. Tinggal bagaimana kita menghadapi semua cerita itu.”
Kali
ini mau kemana saya??? Sabar, sebelumnya saya ingin menceritakan cerita di
balik rencana perjalanan dari Surabaya-Semarang-Jogja yang penuh dengan drama
kehidupan. Sebenarnya saya dan sahabat saya (sebut saja Irma) sudah berencana
untuk plesiran ke Jogja bulan Juli setelah lebaran kemarin, tapi apalah daya.
Ada sebuah kecelakaan yang menyebabkan saya tidak bisa melanjutkan misi itu.
Akhirnya, pupus sudah rencana indah yang hanya tinggal kenangan.
Bulan
berganti bulan, hingga pada bulan Oktober, muncullah sebuah pengumuman di grup
whatsapp bimbingan ta-tesis bahwa ada workshop dan kuliah tamu gratis di Semarang
pada bulan Desember. Tanpa pikir panjang saya langsung saja mendaftar dan
muncullah pikiran kriminal untuk sekalian trabas ke Jogja setelah dari
Semarang. Saya pun menghubungi Irma untuk rencana itu sekaligus mengajak
sahabat saya yang satunya lagi (sebut saja Emma). Singkat cerita, keduanya
setuju untuk bertemu di Jogja saja. Saya berencana nebeng di rumah saudara Irma
yang di Jogja a.k.a. Tante Rita, setelah itu pindah tempat tidur ke kosan
sahabat saya satunya lagi yang sedang kuliah S2 di UGM (sebut saja Anis). Oiya,
di Semarang-nya saya nebeng di asrama putri beasiswa ETOS berkat teman saya
(sebut saja Maya) yang punya link di sana. Alhamdulillah, inilah pentingnya
punya link teman di kota lain XD.
Saya
naik kereta maharani seharga 49000 saja untuk ke Semarang. Dari Semarang ke
Jogja inilah yang penuh cerita dramatis karena saya harus naik bus. Kenapa
dramatis, karena saya sendirian, nggak pernah naik bus sendirian dan nggak tahu
sama sekali sikon terminal Semarang. Cuma dikasih tau sama saudara buat naik
bus Ramayana atau Nusantara aja. Banyak sahabat dan teman2 saya yang khawatir
saya diculik atau ilang *ngakak*. Tapi, inilah hidup, kamu harus menghadapi
semua ketakutan yang ada di hadapanmu.
Nah,
walaupun saya bukan traveler sejati, tapi saya akan mencoba berbagi tips
berdasarkan pengalaman saya. Mungkin mbak/mas/cacak/abang/adek/teman-teman ada
yang posisinya seperti saya, jadi ada acara formal sebelum plesiran, bisa
dicoba atau sekadar dibaca saja.
Mulai
dari tahap persiapan sebelum malam keberangkatan, yang wajib dibawa :
1.
Obat-obatan, vitamin C, susu, betadine, plester luka dan obat tetes mata
Kita
harus bisa survive dan benar – benar jaga kesehatan karena Desember musim hujan
dan saya seminggu lebih berada di kota orang. Di Semarang kemarin saja saya
sempat terserang batuk, jadi sebelum kondisi memburuk alangkah baiknya segera
meminum obat, makan yang banyak, hindari minum es dan minum vitamin C. Di jogja
pun saya sempat cedera (hahaha) dan membutuhkan betadine dan plester luka.
Jadi, nomer 1 itu amat sangat wajib dibawa. Nggak lucu kan kalau sakit di kota
orang.
2.
Sunblock, handbody SPF
Semarang
atau pun Jogja panasnya panas kering. Jadi bikin kulit cepat gosong, apalagi
kulit saya sensitif cepet gosong kalau terpapar sinar matahari.
3.
Sepatu flat, sandal gunung dan sandal jepit (optional)
Karena
ada acara formal kuliah tamu, otomatis saya pasti membawa sepatu formal juga.
Saya memilih flat shoes biar nggak berat bawaannya. Sandal gunung adalah sandal
yang tangguh di segala medan hahaha. Nggak usah bawa sandal cantik kalau nggak
ingin tersiksa, tapi kalau tahan siksaan juga ga papa mau bawal sandal cantik. Tapi
untuk kondisi cuaca yang suka berbah – ubah kayak Power Rangers, jadi saya
sarankan untuk membawa sandal gunung. Untuk sandal jepit, itu optional saja,
untuk back up jika terjadi sesuatu dengan sandal gunung atau sepatu formalnya.
4. Baju semi formal yang bisa dipakai buat kuliah dan jalan – jalan.
Saya
memilih baju yang bisa dipakai jalan-jalan maupun kuliah formal untuk
mengurangi beban bawaan karena saya harus naik bus dan ngga mau ribet bawa
barang banyak – banyak. Karena nebeng di rumah, asrama dan kos orang, jadi bisa
cuci – cuci baju yang sudah dipakai sebelumnya. Tapi, ya tau diri ya kalau
nebeng wkwkwkwk. Hidup harus simbiosis mutualisme kalo kata pelajaran IPA SD
dulu hihihi.
5.
Peralatan sholat, jas hujan, payung, charger hp, dll. Sesuai selera dan
kebutuhan.
Selesai persiapan, packing dan lain – lain, tinggal duduk santai menanti keberangkatan esok harinya. Kereta saya berangkat jam 6 pagi, jadi harus check in sebelum jam 6. Sekarang kereta api ada sistem boarding pass nya gituu, baru tahu setelah setahun nggak pernah travelling jauh...
Hari
– H…
Alhamdulillah
tidak seperti drama ke Semarang tahun lalu yang pake acara KTP ketinggalan dan
baru dianter 5 menit sebelum kereta berangkat. Tahun ini lancar jaya.
Selamat
tinggal untuk sementara, Surabaya :’)
Oiya
lupa, saya berangkat dengan senior saya (sebut saja Mas Ibnu). Perjalanan naik
kereta api kali ini disambut dengan hujan deras di tengah perjalanan.
Disambut hujan deras di tengah perjalanan |
Tiba di Stasiun Semarang Poncol |
Sampai
di Stasiun Semarang Poncol jam 11.30, saya harus ke ICT center UNDIP untuk
bertemu dengan teman saya yang membawa kunci kamar asrama. Setelah diskusi dan
konsolidasi bersama dengan Mas Ibnu yang belum dapat tempat menginap, kita
memutuskan untuk ngojek, tapi terpisah. Jadi Mas Ibnu sekalian minta dicarikan
kos harian, saya langsung ke ICT center. Sebelum naik ojek, terjadilah tawar
menawar antara Mas Ibnu dan bapak – bapak ojeknya.
Mas
Ibnu : Berapa pak ke ICT Center UNDIP?
Ojek
: UNDIP kampus mana mas?
Mas
Ibnu : Kampus endi Nggik?
Aku
: Tembalang mas
Ojek
: 35rb mas-mbsk, tapi kalo sampeyan masi sekolah bisa saya diskon.
Mas
Ibnu : Wah, pak, ini masih kuliah semester 4 pak (sambil menunjuk ke arah
saya). Kasian pak, dari Surabaya.
Aku
: *dalam hati : wah, mas ibnu pembohongan publik iki wkwkwkwk*
Ojek
: *bapaknya manggut-manggut* ya sudah 30rb aja, buat mbaknya, soalnya masih
sekolah.
Alhamdulillah
bisa save 5rb (lol), bapaknya tapi menatapku dengan tatapan iba, dikira anak
ingusan baru masuk kuliah. Padahal…ah sudahlah…
UNDIP
kampus Tembalang ternyata berada di dataran tinggi, kayak Malang. Jadi,
perjalanan ke sana kayak ninja hatori gitu, mendaki gunung lewati lembah....
Jalanan menuju kampus UNDIP Tembalang |
Dan…
Inilah
tempat saya menginap selama 3 hari dua malam di Semarang.
Asrama putri beastudi ETOS Semarang |
First
mission accomplished! Sampe Semarang utuh dan selamat *sujud syukur*.
2 komentar
yuhuu sip dah...