Assalamu'alaikum, Surabaya!
Beberapa bulan yang lalu, aku pernah jadi penyintas COVID 19. Entah kenapa setelah sembuh, kulit badanku jadi super sensitif. Pernah tiba-tiba ada reaksi bentol merah di sekitar leher, tangan, dan kaki. Padahal selama hampir dua puluh tahunan, aku tak pernah sekalipun menderita alergi seperti itu. Bahkan, aku sendiri juga tak tahu kalaupun itu alergi, apa penyebab utamanya.
Sudah berhenti makan telur dan segala jenis protein, tapi tak juga kunjung berhenti. Aku juga termasuk tipe orang yang baru ke dokter setelah cara alami tak mempan. Maklum, selama pandemi, aku dan keluarga lebih nyaman menggunakan cara alami untuk meningkatkan imun. Kami sering menggunakan bahan herbal seperti jahe, sereh, madu, kencur, kunir, dan lain-lain. Jadi aku pun juga berusaha menemukan cara alami yang sekiranya bisa meminimalisir reaksi gatal-gatal yang ada di badanku.
Sampai akhirnya aku menemukan sebuah edukasi sekaligus workshop tentang natural skincare dari Kertabumi Recycling Center. Penderita kulit sensitif atau alergi disarankan memakai skincare yang bahan utamanya berasal dari alam. Selain lebih aman dari segi efek samping, penggunaan bahan alam juga pastinya lebih ramah lingkungan, serta limbah penggunaan skincare juga lebih ramah lingkungan.
Foto : canva, desain : canva |
Apa itu Natural Skincare?
Natural skincare dapat didefinisikan sebagai produk perawatan kulit yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti biji-bijian, bunga, bagian tanaman, atau produk olahan dari hewan, seperti beeswax, madu, kolagen, dan lain-lain. Suatu skincare dapat dinyatakan sebagai natural skincare, jika produk tersebut mengandung sekitar 10% bahan-bahan natural di dalamnya. Bisa juga dengan melihat susunan komposisi bahan, jika bahan natural berada di urutan pertama komposisi serta mengandung bahan tambahan yang aman, maka produk tersebut bisa disebut sebagai natural skincare.
Selain natural skincare, ada juga beberapa produk skincare sejenis tapi tak sama, yang disebut sebagai organic skincare dan vegan skincare. Sedikit berbeda dengan natural skincare, organic skincare tidak menggunakan bahan natural yang mengandung pestisida, pupuk sintesis, tidak mengandung bahan dengan rekayasa genetik, ataupun antibiotik. Dalam pembuatan organic skincare, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan seperti persentase minimum bahan sintetis yang digunakan sebagai pengawet, hingga proses produksi.
Vegan skincare secara garis besar hanya menggunakan bahan dari alam yang tidak berasal dari hewan. Prinsip tersebut hampir sama dengan pola makan seorang vegan. Pada skincare yang berlabel vegan, tidak akan ditemukan kandungan bahan alam dari hewan seperti beeswax, madu, gelatin, dan lain-lain.
Manfaat dan Kelebihan Natural Skincare
Penggunaan bahan natural dalam natural skincare menyebabkan jenis skincare tersebut punya manfaat serta kelebihan positif bagi kulit dan lingkungan. Selain itu, limbah produk yang berbahan alam akan cenderung lebih aman jika dibuang ke alam kembali, apalagi bumi saat ini sedang tidak sehat, bukan? Penggunaan natural skincare ini punya dampak baik bagi lingkungan. Berikut ini beberapa manfaat dan kelebihan natural skincare :
1. Ramah Lingkungan
Produk natural skincare akan menghasilkan limbah lebih sedikit dibandingkan produk skincare yang mengandung banyak bahan kimia sintetis. Bahan skincare yang berasal dari alam biasanya bersifat organik, bukan sintetis (buatan). Maka, sampah yang dihasilkan juga bersifat organik lebih mudah terurai, dan tentunya ramah lingkungan.
2. Mengurangi Racun dalam Kulit
Kadang ada berbagai kondisi yang mengharuskan kita aktivitas di luar ruangan. Nah, pastinya bakal banyak sekali kuman atau bakteri yang menempel di permukaan kulit, belum lagi efek polusi udara dan radiasi sinar matahari. Bahan natural ternyata bisa digunakan untuk mengurangi efek racun yang disebabkan kuman, bakteri, udara kotor, dan radiasi. Misalkan saja ekstrak mengkudu yang punya kandungan antioksidan untuk menangkal radiasi bebas.
3. Wangi Alami dan Aman
Wangi dari bahan alam lebih natural dan aman ketika dihirup, dibandingkan wangi yang ditimbulkan senyawa kimia buatan (sintetis). Tentu saja otomatis lebih aman untuk pernafasan.
4. Aman untuk Bumil dan Busui
Sebenarnya skincare bisa aman untuk bumil dan busui, asalkan komposisinya tidak melebihi batas aman. Namun, tetap saja kadang khawatir banget kalau menyangkut keselamatan si kecil. Opsi paling aman ya memakai natural skincare.
5. Efek Samping Lebih Kecil
Kandungan bahan alam pada natural skincare mampu meminimalisir efek samping yang kadang timbul di permukaan kulit sensitif, seperti alergi, kemerahan, sampai iritasi kulit.
Natural Skincare-Ku
Setelah mendapat edukasi tentang natural skincare serta cara membuat sendiri produk tersebut di rumah, aku pun tertarik untuk membeli beberapa produk dan beberapa lagi aku buat sendiri secara mandiri. Alhamdulillah, ilmu kimia yang aku pelajari selama 6 tahun, terpakai juga saat menjalankan prosedur aman untuk membuat skincare custom sesuai kondisi kulitku. Namun, aku hanya berani memakai skincare buatanku di bagian badan saja tanpa wajah.
Sabun Natural
Aku membeli produk sabun natural 1963, yang merupakan signature product dari Rumah Atsiri Indonesia. Wanginya alami sereh serta lemon. Kalau produk sabun natural, aku belum bisa membuat sendiri karena bahan serta alat belum lengkap.
Setelah rutin memakai, kulit rasanya lebih tenang, iritasi dan rasa gatal pun berkurang. Dilihat dari komposisi, sabun natural ini terbuat dari bahan alam minyak zaitun, minyak biji anggur, serta essentials oil sereh dan lemon. Cara membuatnya pun termasuk ramah lingkungan karena menggunakan metode coldpress.
Infused Oil
Aku membuat infused oil ini sebagai minyak pijat dan campuran scrub wajah di rumah. Infused oil dibuat dengan cara merendam bahan alam (sereh, kulit lemon, lavender, calendula, dll.) di dalam minyak pembawa atau carrier oil seperti minyak zaitun, minyak almon, minyak biji bunga matahari, dll. Secara garis besar ada 2 metode untuk menginfus bahan alam ke dalam minyak pembawa :
- Hot Infusion : metode ini menggunakan teknik double boiler pada suhu 60°-70°C selama 2-6 jam. Minyak pembawa dimasukkan ke dalam wadah kaca tahan panas dan ditambah bahan alam kering. Setelah itu, wadah kaca dimasukkan ke dalam panci arau teflon berisi air dan dipanaskan.
- Cold Infusion : metode ini dilakukan tanpa menggunakan panas. Jadi bahan alam yang sudah dikeringkan, dimasukkan ke dalam minyak pembawa, lalu diamkan di tempat gelap selama 6 minggu. Kadang bisa juga ditambah vitamin E untuk mencegah pertumbuhan kuman, jamur, atau bakteri.
Aku menggunakan bahan alam batang sereh dan kulit lemon, minyak zaitun sebagai minyak pembawa, dan vitamin E. Wanginya memang tidak setajam minyak essensial karena memang konsentrasinya berbeda. Namun, produk ini sudah cukup bagus untuk dijadikan minyak pijat atau scrub wajah dengan ditambah bubuk kopi.
Body Butter
Setelah gatal dan iritasi di badanku mereda, aku coba membuat body butter untuk menyamarkan bekas area kulit yang iritasi. Body butter berfungsi untuk melembapkan kulit. Teksturnya mirip butter, karena mengandung kadar lemak padat yang tinggi dari shea butter atau cocoa butter.
Bahan utamanya terdiri dari lemak atau minyak, sehingga cara membuatnya hanya terdiri dari satu fasa. Biasanya bahan utamanya berupa shea butter/cocoa butter, wax, minyak zaitun/kelapa, dengan aditif berupa essential oil dan vitamin E. Aku sendiri menggunakan campuran bahan cocoa butter, beeswax, minyak zaitun, minyak esensial tamanu, dan vitamin E (Tocopherol).
Lip Balm
Bibirku termasuk jenis bibir kering, jadi aku ingin membuat lip balm yang juga sesuai dengan kondisi bibir. Bahan yang aku pakai terdiri dari cocoa butter, minyak almon, beeswax dan madu. Wanginya manis seperti kue, karena cocoa butter menurutku punya wangi khas seperti perpaduan coklat dan kacang. Bibir pun jadi lembab dan ternutrisi dengan kebaikan dari alam.
Foto : pinterest, desain : Canva |
Cara membuat beberapa skincare secara lengkap akan aku tulis di postingan selanjutnya. Jangan lupa stay tune ya buat tunggu lanjutannya.
2 komentar
Bukannya ga mau bikin sendiri, tapi memang kondisi kulit yg ga memungkinkan. Cuma beberapa kali aku rutin beli sabun alami dari teman yg jualan sabun2 organik begitu 😊