Assalamu'alaikum, Surabaya!
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
-Sapardi Djoko Damono-
Sebuah puisi romantis dari Sapardi Djoko Damono tiba-tiba keluar begitu saja dari ingatanku, menari-nari dalam ruang pikiranku, saat aku sedang berusaha CLBK (Cintai Lagi Bumi Kita) dengan cara sederhana tapi bermakna. Banyak jalan menuju Roma, tapi aku lebih suka jalan menuju rumah yang penuh dengan cinta dari keluarga. Maka, tak perlu ekspektasi tinggi untuk bisa CLBK dengan sempurna. Cukup lakukan CLBK versimu, walaupun tak sempurna, tapi bisa punya dampak bagi lingkungan dan sesama.
Kenapa sih harus CLBK lagi sama bumi? Memangnya bumi kita ini kenapa? Urusannya sama kita apa ya?
Pasti banyak pertanyaan menggelitik seperti itu yang keluar dari pikiran netizen, termasuk aku. Mohon maaf, ancaman terbesar ibu muda sepertiku adalah GTM dan sekutunya. Namun, setelah mengikuti berbagai seminar tentang kampanye peduli lingkungan, jalan pikiranku jadi terbuka. GTM boleh merajalela, tapi masalah bumi saat ini sudah amat sangat genting sekali. Jika aku tak bergerak sekarang, masa depan anak cucuku bisa hancur. Bumi yang mereka tempati di masa depan bisa saja rusak tak bersisa dan tak menyisakan cinta untuk generasi di masa depan. So sad, kan?
Bumi Sedang Tak Baik-baik Saja
Masih ingat dengan pertemuan akbar seluruh pemimpin dunia di Glasgow? Kalau belum, coba baca dulu di sini. Bumi kita sedang tidak baik-baik saja, sayang. Coba dipikir baik-baik, kerasa nggak kalau beberapa tahun terakhir ini Indonesia sering terkena banjir? Bahkan beberapa daerah yang tahun-tahun sebelumnya tak pernah terkena banjir pun sekarang jadi ketularan banjir. Coba juga diingat-ingat lagi, cuaca sekarang jauh lebih panas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya nggak sih?
Nah, banjir dimana-mana dan cuaca panas yang semakin menggelora ini salah satu dampak pemanasan global. Satu lagi isu yang tak kalah heboh lagi adalah tenggelamnya kota Jakarta pada tahun 2030 gara-gara pemanasan global ini. Belum lagi gambaran dari dampak mencairnya es di kutub, bikin merinding parah.
Saatnya CLBK (Cintai Lagi Bumi Kita)
Sebagai penduduk bumi yang masih dikaruniai rasa cinta, kita bisa kok mencintai bumi kita lagi dengan berbagai cara sesuai kemampuan. Ibaratnya sebuah hubungan dalam percintaan remaja, saat ini kita sedang memasuki fase CLBK alias Cintai Lagi Bumi kita. Sebelum semuanya terlambat dan bumi kembali terluka, yuk mulai lagi dari nol.
Caranya gampang banget, cukup lakukan beberapa kampanye sederhana untuk lingkungan yang sudah aku lakukan. Jangan khawatir, kampanye peduli lingkungan ini bisa dilakukan di rumah tanpa perlu kemana-mana.
Kampanye Peduli Lingkungan Sederhana tapi Bermakna
1. Kampanye #HabiskanMakananmu
Zero Waste Indonesia meluncurkan kampanye #HabiskanMakananmu pada tahun 2020 lalu dengan tujuan untuk mengurangi food waste di Indonesia. Tak dapat dipungkiri, bahan pangan atau makanan yang akhirnya tidak termakan mengindikasikan sumber tenaga yang terbuang. Mulai dari lahan, air, energi, bahan pokok produksi serta biaya lainnya, yang akhirnya hanya akan meningkatkan angka emisi gas rumah kaca.
Kampanye sederhana ini mengajak kita untuk selalu menghabiskan makanan yang sudah diambil. Ambil sedikit, makan sampai habis, dan silakan tambah lagi jika masih lapar. Jika makan di suatu restoran, cafe, atau rumah makan, lalu merasa porsi di sana banyak dan tidak habis, bisa lakukan 2 cara yang sudah saya terapkan sebagai berikut:
- Pesan porsi separuh, tapi bayar tetap penuh
- Bungkus kalau tidak habis
2. Kampanye #PakaiSampaiHabis
Siapa nih yang hobi coba-coba skincare, trus suka tidak terpakai, lalu kadaluarsa, dan tak bisa dipakai lagi? Please, stop kebiasaan buruk yang bisa mengancam bumi itu, ya. Biasakan #PakaiSampaiHabis suatu produk sebelum mencoba produk baru atau membeli produk lainnya.
Kampanye sederhana ini digagas oleh LifewithLess yang ingin mengajarkan bahwa sebagai konsumen yang bijak, kita punya tanggung jawab besar terhadap produk yang kita beli sampai di tahap "bagaimana sampah produk ini? Diolah lagi atau dibuang begitu saja? Bagaimana dampaknya terhadap lingkungan?". Jadi tak hanya sekadar beli, beli, dan beli saja. Pikirkan juga bagaimana dampak sampah produk itu terhadap lingkungan.
3. Kampanye #MatikanLampu
Kampanye klasik yang sudah dimulai dari beberapa tahun yang lalu, tapi kadang masih banyak yang sering lupa untuk melakukan adalah #MatikanLampu jika tak dipakai. Saat ini Indonesia krisis energi dan polusi akibat sumber energi batu bara yang jadi sumber energi utama di Indonesia. Menyalakan lampu yang tidak perlu bisa membuat energi itu terbuang percuma dan hanya akan menimbulkan jejak karbon.
Coba deh tonton film dokumenter Sexy Killer di YouTube agar punya gambaran bagaimana kondisi sumber energi listrik di Indonesia dan siapa saja yang bakal dirugikan kalau kita suka boros listrik.
4. Kampanye #CabutKabeldariStopKontak
Kampanye #CabutKabeldariStopKontak ini adalah inisiatif pribadiku setelah aku paham ternyata kabel yang sudah tak dipakai dan masih tertancap di stop kontak itu masih menyerap energi listrik. Waw bisa dibayangkan berapa listrik yang sudah terbuang percuma karena dulu saat kuliah aku punya kebiasaan buruk tetap membiarkan kabel tertancap di stop kontak, bahkan selama berhari-hari.
Penyesalan itu pasti ada, rasanya mubadzir banget listriknya karena perbuatanku. Namun, sekarang aku jadi agen pencabut kabel dari stop kontak saat di rumah, atau di mana pun aku berada. Sederhana banget kok dan mudah dilakukan, sesederhana puisi Sapardi Djoko Damono.
2 komentar