Entah sudah berapa lama mataku beradu dengan sinar layar gawai yang cukup terang. Malam semakin menantang, menyebarkan petang yang bahkan bisa menyembunyikan padang ilalang. Binatang malam pun mulai menyanyi di bawah temaram sinar bulan dan bintang. Sepi pun datang ditemani suara-suara malam yang menemaniku bergadang.
Tak mudah ternyata merangkai kata paragraf pembuka untuk memberi impresi "wah" kepada pembaca. Butuh waktu agak lama untuk meramu paragraf pembuka yang bisa mengikat pembaca dengan tulisanku yang sederhana.
Malam semakin larut dalam balutan sunyi yang syahdu. Hasratku menulis semakin menggebu. Kata demi kata keluar begitu saja dari ruang pikiranku. Hingga akhirnya sampailah kamu, pembaca tulisanku, di penghujung paragraf pembuka yang aku ramu khusus untukmu. Selamat membaca bagian selanjutnya dari ceritaku tentang membuat lead atau paragraf pembuka artikel yang menarik sesuai versiku.
Lead atau Paragraf Pembuka Artikel
Cerita yang aku tuangkan di awal adalah salah satu contoh lead (teras) atau paragraf pembuka dalam artikel untuk menarik pembaca. Kalau suka dengan musik, fungsi lead hampir sama dengan intro dalam musik atau bagi penggemar film, lead ini sama seperti teaser atau penggoda. Pada dasarnya, bagian awal dari tulisan adalah penentu apakah pembaca akan tertarik untuk membaca sampai akhir atau berhenti. Sama seperti intro musik atau teaser dalam film.
Lead ini sebenarnya sudah terkenal di kalangan jurnalis yang biasa menulis berita atau feature. Pada artikel blog, menurutku pribadi juga perlu suatu lead menarik untuk menunjukkan bahwa artikel yang kita tulis itu layak untuk dibaca sampai akhir. Oleh karena itu, sangat penting menentukan lead atau opening yang bisa memikat pembaca.
Pentingnya Lead dalam Artikel Blog
Secara garis besar, adanya lead bisa menentukan apakah pembaca lanjut ke paragraf setelahnya atau langsung berhenti saat itu juga. Sebagai blogger, tentunya hal ini juga jadi pertimbangan agar tak menimbulkan bounce rate tinggi ketika pembaca tak sampai 2 menit bertahan di blog. Selain itu memberikan lead dalam artikel juga memiliki beberapa manfaat penting sebagai berikut:
1. Menarik Pembaca
Aku punya dua rumah yang aku tawarkan kepada pembeli. Rumah pertama punya teras yang luas, tanaman hijau, serta berbagai jenis bunga dengan warna yang bermacam-macam. Rumah kedua punya teras yang luas, tanah yang gersang, dan kebun yang tak terawat. Kira-kira sebagai calon pembeli, rumah nomer berapa yang akan dilirik terlebih dahulu?
Kalau aku pribadi pasti akan melirik terlebih dahulu rumah pertama. Selain secara visual lebih menarik, rumah pertama memberikan kesan lebih terawat, dan nyaman untuk ditempati. Baru setelah itu, aku akan melihat bagian dalamnya. Apakah sama menariknya dengan bagian teras, atau biasa saja.
Sama seperti lead, pembaca akan lebih tertarik pada pembukaan blog yang menarik pula. Pembukaan blog yang monoton hanya akan membuat pembaca cenderung tak melanjutkan untuk membaca. Jujur, aku pun juga begitu. Pembukaan yang biasa saja dan tanpa kesan, cenderung menghilangkan minatku untuk lanjut membaca.
Aku jadi teringat cerita dosenku dulu saat beliau menjadi juri lomba karya tulis. Biasanya untuk proses seleksi awal dari ratusan karya, beliau hanya akan melihat judul dan bagian awal tulisan. Kalau menarik, maka akan lanjut ke tahap berikutnya, yaitu bagian isi. Dari sini, terlihat sekali bahwa bagian pembuka suatu tulisan atau artikel adalah penentu yang akan menarik atau melepaskan pembaca.
2. Tulisan tidak Klise
Ketika awal sekali menulis artikel di blog, tulisanku cenderung kaku dan membosankan. Pembukaan blog selalu diawali dengan salam dan langsung menuju ke inti pembahasan. Misalnya seperti ini :
Halo semua! Aku punya pengalaman nih traveling dari Johor ke Singapura. Yuk cek perjalananku.
Nggak salah sih, cuma kurang cantik, dan cenderung klise. Pembaca jadi kurang masuk ke dalam imajinasi penulis. Maka, penting sekali memberikan lead yang bisa menarik pembaca untuk masuk ke dalam duniamu.
3. Ciri Khas untuk Personal Branding
Siapa yang tak kenal blogger Deddy Huang dengan ciri khas story telling dalam artikel yang ia tulis. Racikan kata yang ia tuangkan dalam bagian pembuka, bisa membuat pembaca larut dalam dunia cerita yang diciptakan olehnya. Pembaca pun mudah untuk mengingat nama Deddy Huang.
Dalam hal ini lead juga bisa dijadikan ciri khas untuk personal branding. Tulisan dengan ciri khas tertentu akan lebih mudah diingat dan dikenal orang. Bagi blogger, personal branding itu penting, seperti yang sudah pernah aku tulis dalam artikel Personal Branding Lewat Blogging.
Tips Menulis Opening Blog Menarik Versiku
Perjalananku dalam memoles tulisan bisa dibilang penuh lika-liku. Satu-satunya hal yang membuat tulisanku bisa sampai di level ini adalah siraman nasihat selama 3 jam yang diberikan oleh dosen pembimbingku, Bu Nurul saat tahu tulisan pertamaku adalah hasil dari salin-tempel atau bahasa gaulnya copy-paste. Bu Nurul tak memakai nada tinggi ataupun membentak saat itu. Suaranya lemah lembut, bahasanya sopan, tapi penuh penekanan, hingga membuatku benar-benar kapok hanya salin-tempel tulisan.
Sejak saat itu, beliau menggembleng tulisanku mulai dari dasar yang dianggap sepele seperti pola subyek-predikat-obyek, hingga aturan titik-koma. Setelah itu, barulah beliau memberikan teknik menulis bagian pembuka yang punya state of the art katanya.
Ilmu menulis saat kuliah dulu, banyak aku terapkan pada artikel blog. Terutama saat membuat lead atau paragraf pembuka yang menarik. Sebenarnya ada banyak sekali jenis lead dalam teknik menulis artikel feature. Namun, aku sering menggunakan jenis lead seperti naratif, analogi, sensasional, literer, dan stakato.
1. Lead Naratif
Lead jenis ini sering disebut juga sebagai teknik story telling. Teknik ini menampilkan cerita dari suatu peristiwa atau pengalaman dalam suatu alur tertentu sehingga bisa menggiring pembaca untuk memvisualisasikan sendiri peristiwa sesuai imajinasi masing-masing. Jenis lead naratif lebih banyak disukai karena bisa membawa masuk pembaca ke dalam artikel sedikit lebih dalam.
Sebagai contoh, paragraf pertama dari tulisan ini adalah salah satu lead naratif yang aku modifikasi dengan menambah unsur sastra dalam bentuk senandika. Aku juga menambahkan ciri khas berupa permainan diksi di akhir kalimat seperti, "malam semakin menantang, menyebarkan petang yang bahkan bisa menyembunyikan padang ilalang."
2. Lead Analogi
Seperti namanya jenis lead analogi menampilkan dua hal yang memiliki kesamaan tertentu. Contohnya sebagai berikut:
Mengabadikan cerita dalam bentuk foto adalah hal yang disukainya. Sama sepertiku yang juga suka mengabadikan cerita, tapi dalam bentuk tulisan. Semesta pun bereaksi, beresonansi, lantas berkonspirasi untuk mempertemukan kami dalam sebuah cerita yang unik tapi nyata.
Sepintas memang masih mirip dengan lead naratif, hanya berbeda pada bagian analogi "mengabadikan cerita dalam bentuk foto dan tulisan". Jangan lupa tambahkan ciri khas yang bisa membedakanmu antara blogger satu dengan blogger lainnya.
3. Lead Sensasional
Viral di tik tok, Nokia bangkit kembali dari tidur panjangnya dengan luncurkan smartphone monster tipe X150.
Kalimat penuh gebrakan tersebut merupakan jenis lead sensasional yang akan menggiring rasa penasaran pembaca lebih dalam. Saat menggunakan lead sensasional, lebih baik hindari kalimat-kalimat clickbait yang cenderung menipu pembaca.
4. Lead Literer
Lead literer merujuk pada film, legenda, cerita rakyat, buku, dan sebagainya. Lead ini biasanya mengambil cuplikan cerita dalam film, legenda, cerita rakyat, buku, dan lain-lain untuk bagian pembuka suatu artikel. Misalnya ketika aku mengambil cuplikan cerita dalam novel Totto-chan, lalu menjadikannya sebagai lead dalam artikel parenting:
"Totto-chan itu anak yang nakal", begitulah guru SD di sekolah sebelum-sebelumnya melabeli Totto-chan. Padahal Totto-chan anak yang cerdas, hanya saja guru-guru di sekolah sebelumnya tak bisa mengimbangi keaktifan serta kecerdasan Totto-chan. Buktinya, saat dewasa Totto-chan jadi duta besar UNICEF. Itulah kenapa seorang guru atau pendidik tidak boleh melabeli siswanya dengan sebutan nakal. Jenis kecerdasan tiap anak berbeda-beda dan tentunya memerlukan pendampingan yang berbeda pula.
5. Lead Stakato
Stakato dalam istilah musik adalah cara menyanyikan atau memainkan serangkaian nada pendek-pendek, dan terputus-putus. Lead stakato merupakan lead yang diawali dengan menirukan bunyi suatu benda. Sebagai contoh berikut adalah lead stakato yang menirukan bunyi lonceng penjual es potong:
"Ting!" Bunyi khas lonceng es potong yang dibunyikan Pak Nono seakan jadi kekuatan magis untuk mengumpulkan anak-anak di setiap kampung yang dilewatinya. Di usianya yang sudah senja, beliau masih giat berjualan es potong untuk sekadar memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Tingkatkan Trafik dengan Lead yang Menarik
Lead yang unik bisa jadi salah satu kunci untuk menarik pembaca dan meningkatkan trafik blog. Tergantung bagaimana kita sebagai penulis bisa meramu kata semenarik mungkin agar pembaca betah. Pada dasarnya lead adalah teras dari artikel yang jadi pemberhentian pertama pembaca sebelum menelisik artikel lebih dalam.
Menghadirkan lead yang menarik tentunya butuh proses serta latihan yang rutin agar otak terbiasa dalam merangkai kata. Oleh karena itu, butuh praktek serta jam menulis yang tinggi untuk mencapai itu semua. Bahkan ada sebuah prinsip 10.000 jam yang merumuskan bahwa setiap orang akan mahir melakukan sesuatu setelah jam terbang selama 10.000 jam. Jadi, jangan menyerah kalau tulisanmu masih belum menarik, coba cek sudah berapa jam yang dihabiskan untuk menulis secara rutin?
Referensi
https://blog.tempoinstitute.com/berita/jenis-lead-berita/
https://www.google.com/amp/s/romeltea.com/teknik-menulis-feature-contoh-lead-feature/amp/
14 komentar
sering sering sharenya ilmunya kakak :D
noted mbak. thanks infonyaaa 😁
Jadi nostalgia dengan artikel blog dahulu kala yang sangat datar dan kaku tulisannya.
Terima Kasih Kak.