Si kecil tidak suka belajar sambil duduk seperti anak pada umumnya dan lebih suka belajar di luar ruangan? Jangan khawatir, bisa jadi si kecil adalah anak dengan kecenderungan kecerdasan naturalis. Salah satu contoh kecerdasan naturalis yang paling mudah diidentifikasi adalah si kecil lebih suka belajar langsung dari alam.
Selain itu, ada beberapa ciri beserta contoh kecerdasan naturalis yang bisa digunakan untuk melihat adanya kemungkinan kecerdasan naturalis dalam diri anak. Aku tekankan lagi hanya bersifat "kemungkinan" saja. Sebab, untuk memastikan jenis kecerdasan dominan anak secara tepat berdasarkan teori Multiple Intelligences dari Howard Gardner, diperlukan suatu tes khusus bernama MIR (Multiple Intelligence Research) yang sudah dipatenkan oleh Munif Chatib tahun 2009.
Si Kecil yang Kurang Suka Belajar Gaya Klasik, Lebih Suka Belajar di Alam
Bermula dari observasi pribadiku terhadap si kecil yang selalu mudah bosan dan cenderung tidak minat dengan setiap kegiatan yang sudah dibuat berdasarkan lesson plan kurikulum pendidikan keluarga. Ada satu kecurigaan bahwa si kecil punya jenis kecerdasan lain yang dominan dan tidak cocok dengan cara belajar sambil bermain yang aku rancang.
Akan tetapi, aku sendiri juga tidak tahu jenis kecerdasan apa itu. Sampai akhirnya ada teman yang menyarankan untuk membaca buku "Semua Anak Bintang" tulisan Munif Chatib. Dari buku itu dijelaskan berbagai jenis kecerdasan berdasarkan teori Multiple Intelligences. Aku pribadi pun menyimpulkan sementara bahwa si kecil ada kemungkinan memiliki kecerdasan naturalis.
Apa itu Kecerdasan Naturalis?
Mendefinisikan kecerdasan naturalis tidak hanya sebatas hasil tes berupa angka atau sebaris kalimat yang berasal dari suatu teori. Perlu adanya observasi dari orang tua dan memikirkan kembali sebenarnya apa sih arti "kecerdasan" itu sendiri.
Definisi Kecerdasan
Berdasarkan teori Multiple Intelligences dari Howard Gardner, kecerdasan bersumber dari kebiasaan si anak dengan batasan yang berkaitan dengan kecerdasan itu sendiri. Batasan yang dimaksud oleh Howard Gardner adalah sebagai berikut
1. Kebiasaan anak menciptakan produk baru yang bernilai budaya (kreativitas).
2. Kebiasaan anak menyelesaikan masalah (problem solving)."
Sebagai contoh, saat si kecil bisa bernyanyi, maka si kecil sudah termasuk cerdas. Bisa juga ketika si kecil berhasil menyelesaikan masalahnya sendiri, sesederhana bisa minum dari gelas, sudah bisa dikatakan cerdas.
Teori Multiple Intelligences
Menurut Howard Gardner dalam bukunya yang berjudul Multiple Intelligences, kecerdasan manusia itu majemuk. Jadi kecerdasan manusia terdiri dari beberapa kecerdasan dimana ada suatu kecerdasan yang lebih dominan.
Secara umum ada 8 kecerdasan dalam teori Multiple Intelligences, yaitu linguistik (bahasa), matematis-logis (angka dan logika), spasial-visual (gambar dan ruang), musikal (musik), kinestesis (bergerak), interpersonal (bergaul), intrapersonal (diri), dan naturalis (alam). Akan tetapi, menurut Gardner sendiri sebenarnya masih banyak kecerdasan lain yang belum ditemukan.
Kecerdasan Naturalis
Anak yang memiliki kecerdasan naturalis punya kemampuan untuk mengenali, melihat perbedaan, menggolongkan, dan mengategorikan apa yang dilihat atau jumpai di alam atau di lingkungannya. Kecerdasan naturalis ini merupakan salah satu kecerdasan yang sangat menarik. Berkat kecerdasan naturalis, anak bisa mengelompokkan benda hidup atau mati, serta memahami bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk melakukan pengamatan tentang alam.
Ciri dan Contoh Kecerdasan Naturalis
Anak dengan kecerdasan naturalis membutuhkan stimulasi yang tepat agar bisa berkembang secara optimal. Sebelum menentukan jenis stimulasi seperti apa yang cocok, ada baiknya untuk mengenali ciri beserta contoh kecerdasan naturalis pada anak.
1. Peka terhadap lingkungan
Anak dengan kecerdasan naturalis mampu mengenali nama hewan, tumbuhan, atau benda lainnya yang ada di alam sekitar. Rasa ingin tahunya juga sangat tinggi terhadap apa yang ada di lingkungan sekitar. Contohnya ketika si kecil lebih suka kegiatan eksplorasi tanaman, lalu bisa mengenali jenis tanaman tersebut dengan mudah.
2. Bisa Mengamati Perbedaan dan Persamaan Alam di Sekitarnya
Anak bisa mengenali perbedaan atau persamaan hewan atau tumbuhan di sekitarnya. Contohnya saat anak bisa membedakan mana buah mangga dan buah jeruk dari bentuk buah, daun, dan pohon.
3. Ingatan Kuat tentang Hal di Sekitarnya
Saat berada di alam, si kecil dengan kecerdasan naturalis akan mengingat dengan kuat apa pun yang sudah ia pelajari. Contohnya si kecil mengenal bulan saat melihat langit. Di lain hari saat ia melihat bulan lagi, ia akan langsung menunjuk dan menyebutnya.
4. Cenderung Penyayang Binatang
Si kecil suka dan gampang akrab dengan binatang? Kemungkinan si kecil dominan kecerdasan naturalis. Mereka akan terus bertanya dan mencari informasi terkait binatang yang baru mereka kenali.
5. Tertarik dengan Fenomena Alam
Selain tertarik dengan binatang, si kecil juga lebih tertarik dengan fenomena alam. Misalnya saja si kecil akan tertarik dengan hujan dan bagaimana proses terjadinya. Si kecil juga lebih suka bacaan atau tontonan dengan tema alam atau semesta.
6. Suka Beraktivitas di Alam
Anak dengan kecerdasan naturalis tidak akan suka berada di dalam ruangan, melakukan aktivitas yang monoton. Mereka lebih suka melakukan eksplorasi di alam. Contohnya ketika si kecil tidak suka belajar di dalam ruangan dan lebih memilih untuk berkebun di luar ruangan.
Cara Menstimulasi Kecerdasan Naturalis
Adanya potensi kecerdasan naturalis pada anak berdasarkan ciri dan contoh kecerdasan naturalis, tentunya membutuhkan stimulasi untuk memaksimalkan potensi mereka. Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi stimulasi terhadap si kecil dengan kecerdasan naturalis adalah gaya belajar, metode mengajar, dan jenis permainan dalam kegiatan belajar sambil bermain.
Gaya Belajar
Gaya belajar si kecil yang punya kecenderungan kecerdasan naturalis adalah:
- Belajar di alam terbuka
- Menggunakan tema flora dan fauna dengan materi belajar
- Menggunakan fenomena alam dengan materi belajar
- Aplikasi dengan binatang atau tanaman asli saat praktik belajar
Metode Mendampingi Anak
Bagi orang tua atau pengasuh anak yang ingin menstimulasi kecerdasan naturalis si kecil, bisa melakukan metode belajar sebagai berikut:
- Mengunjungi taman atau kebun binatang
- Berkebun
- Memelihara binatang
- Eksperimen sains
- Nature walk
Pekerjaan di Masa Depan yang Cocok dengan Kecerdasan Naturalis
Si anak dengan kecenderungan kecerdasan naturalis, ternyata juga punya rekomendasi pekerjaan di masa depan yang cocok dengan jenis kecerdasan naturalis seperti:
- Ahli astronomi
- Dokter hewan
- Penata kebun
- Penjaga taman nasional
- Peneliti lingkungan
- Penjaga kebun binatang
- Ahli geologi
- Ahli biologi kelautan
- Ahli meteorologi, dll.
Kenali, Amati, dan Pantau Si Kecil dengan Potensi Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis merupakan salah satu jenis kecerdasan majemuk dalam teori Multiple Intelligences dari Howard Gardner. Akan tetapi, butuh tes khusus MIR hasil penelitian Munif Chatib untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan mana yang lebih menonjol dari 8 kecerdasan majemuk secara akurat.
Selain itu, sebagai orang tua juga harus mengenali, mengamati, serta memantau tingkah laku anak sehari-hari. Contoh kecerdasan naturalis yang paling mudah diidentifikasi adalah ketertarikan anak pada alam serta paling suka beraktivitas di alam. Jadi, jangan terburu-buru menilai si kecil secara negatif kalau dia tidak mau belajar dengan duduk diam di dalam ruangan. Bisa jadi si kecil punya salah satu ciri dan contoh kecerdasan naturalis.
Referensi
Chatib, Munif. 2017. Semua Anak Bintang: Menggali Kecerdasan dan Bakat Terpendam dengan Multiple Intelligences Research (MIR). Bandung: Kaifa.
Azelia Trifiana. 2022. Ciri-ciri Kecerdasan Naturalis dan Cara Mengasahnya pada Anak. https://www.sehatq.com/artikel/kecerdasan-naturalis-saat-anak-cinta-lingkungan-dan-makhluk-hidup/ diakses 6 Juni 2022.
Shandika. 2020. Kenali Kecerdasan Naturalis Pada Anak. http://seameo-ceccep.org/web/2020/11/25/kenali-kecerdasan-naturalis-pada-anak/ diakses 6 Juni 2022.
20 komentar
Memang dunia anak itu imajinasinya berbeda dan harus bisa diarahkan dengan tepat
Saya susah payah menjaga diri untuk selalu mengerti, bahwa kecerdasana anak-anak itu beragam, gaya belajarnya pun beragam.
karena saya dulu kalau belajar ya, duduk manis dan fokus, sementara anak saya, cuman scan buku aja selesai, hiks
Dan tentunya membutuhkan stimulasi untuk memaksimalkan potensi mereka.