Novel Polaris yang segera hadir di bulan September nanti merupakan novel yang terbit lewat penerbit indie. Meskipun diterbitkan sendiri lewat penerbit indie, bukan berarti kualitasnya juga buruk. Di dalam penerbit indie profesional pun juga menggunakan editor, layouter, serta ilustrator yang berkualitas. Bahkan, ada juga penerbit indie yang menawarkan jasa editor, layouter, dan ilustrator profesional standar penerbit mayor. Lalu apa bedanya penerbit indie dan mayor?
Penerbit Indie dan Mayor, Dua Pilihan Penulis untuk Menerbitkan Buku
Selain penerbit mayor, saat ini penulis juga punya pilihan untuk menerbitkan di penerbit indie. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, serta kemampuan penulis.
Bagi penulis yang ingin karyanya diterbitkan secara gratis oleh penerbit mayor harus banyak-banyak sabar menunggu. Sebab, penerbit mayor harus mereview naskah dan melihat apakah sudah sesuai dengan target pasar mereka. Rentang waktu untuk menunggu naskah diterima atau ditolak biasanya bervariasi antara 3 bulan - 6 bulan.
Jika menggunakan jasa penerbit indie, segala jenis naskah akan langsung diproses karena penerbit indie tidak punya target pasar khusus. Akan tetapi, penulis juga harus mempersiapkan biaya yang tidak sedikit untuk menerbitkan naskah.
Jadi, mau memilih naskah diterbitkan di penerbit indie atau mayor, semuanya kembali ke pilihan penulis. Keduanya sama-sama punya "power" untuk menjadikan seseorang disebut sebagai penulis.
Perbedaan Penerbit Indie dan Mayor
Bagi kamu yang sedang menyiapkan naskah untuk diterbitkan, mungkin masih bingung dengan perbedaan penerbit indie dan mayor secara spesifik. Berikut beberapa perbedaan antara penerbit indie dan mayor dari segi profesionalitas, jenis naskah, proses penerbitan naskah, biaya penerbitan, sistem percetakan, royalti, hingga promosi.
Profesionalitas
Penerbit indie yang sudah punya reputasi, sudah pasti pelayanannya dalam jangkauan profesional. Namun, sering disalahartikan orang awam bahwa menerbitkan buku di penerbit indie itu asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Padahal untuk terbit secara indie juga harus melewati tahap suntingan oleh editor sesuai dengan kaidah PUEBI.
Penerbit mayor jelas lebih terjamin profesionalitasnya dengan dukungan SDM di perusahaan besar. Stigma masyarakat pun masih terikat dengan anggapan bahwa seseorang baru diakui sebagai penulis kalau tulisannya masuk di toko buku besar besutan penerbit mayor. Kalau menurutku pribadi, seseorang yang sudah pernah menerbitkan buku, sudah aku anggap sebagai penulis.
Jenis Naskah
Penerbit indie pada dasarnya tidak menolak naskah dengan catatan layak diterbitkan, tidak mengandung unsur SARA dan pornografi, tidak melanggar undang-undang hak cipta, karya sendiri, dan tidak plagiat. Dari sini bisa disimpulkan bahwa penerbit indie juga tidak asal menerima naskah untuk diterbitkan.
Penerbit mayor memiliki banyak sekali pertimbangan dalam memilih naskah yang diajukan penulis. Salah satunya adalah naskah harus mengikuti selera pasar. Disamping itu, penerbit mayor selalu mencetak bukunya secara masal antara 1000-5000 eksemplar. Tentu saja mereka lebih memilih naskah yang mengikuti selera pasar untuk meraih keuntungan.
Proses Penerbitan Naskah
Penerbit indie cenderung memroses naskah yang sudah diterima sesuai syarat dan ketentuan secara cepat. Biasanya dalam hitungan minggu atau bulan, tergantung dari antrian naskah. Hal itu karena penerbit indie tidak fokus pada selera pasar. Mereka hanya menerbitkan karya yang ingin diterbitkan oleh penulis.
Penerbit mayor memiliki beberapa tahap, tahap seleksi naskah dan tahap penerbitan naskah. Pada tahap seleksi naskah, biasanya penulis mengirimkan naskah dan berkas yang diperlukan kepada pihak penerbit mayor. Setelah itu, penulis menunggu rata-rata sekitar 3-6 bulan untuk keputusan redaksi apakah naskah diterima atau ditolak. Jika diterima, penulis menunggu lagi tahap penerbitan naskah. Bisa dalam hitungan bulan, bahkan tahun.
Biaya Penerbitan
Penerbit indie mematok harga untuk setiap paket penerbitan yang mereka tawarkan. Biasanya mulai dari 500.000 hingga jutaan. Jangan tergiur dengan harga murah yang ditawarkan oleh penerbit indie, karena ada harga ada rupa. Aku pribadi pernah menerbitkan di penerbit indie yang menawarkan harga murah. Hasilnya, pihak penerbitnya sekarang sepertinya sudah tidak aktif. Aku jadi kesulitan untuk menghubungi mereka untuk cetak ulang.
Penerbit mayor tidak menarik penulis biaya penerbitan sepeser pun. Pada dasarnya penerbit mayor itu seperti penjual yang ingin mengemas produk dari penulis untuk dijual kembali. Jadi penulis tidak akan mengeluarkan biaya sama sekali. Hanya saja harus ekstra sabar untuk menunggu prosesnya.
Sistem Percetakan
Penerbit indie biasanya mencetak buku sesuai pesanan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print on Demand). Selain itu, umumnya buku akan didistribusikan melalui media sosial, dan website atau secara online. Namun, ada juga penerbit indie semi mayor yang punya akses untuk menjual buku karya penulis ke toko buku.
Penerbit mayor akan mencetak buku secara masal karena akan langsung didistribusikan ke toko buku di seluruh Indonesia. Biasanya cetakan pertama minimal 1000 eksemplar atau ada juga yang sekitar 3000-5000 eksemplar.
Royalti
Penerbit indie memberikan royalti kepada penulis sekitar 10%-15%. Ada juga yang bervariasi, tergantung dari kesepakatan antara penulis dan penerbit.
Penerbit mayor secara internasional memberikan royalti antara 6%-12% sesuait reputasi penulis. Akan tetapi, banyak juga penerbit mayor yang memukil rata royalti ke semua penulis sebesar 10%.
Promosi
Penerbit indie akan melakukan promosi secara rata kepada penulis yang menerbitkan buku atau sesuai dengan paket penerbitan yang ditawarkan. Penulis harus bekerja sedikit keras untuk promosi jika ingin bukunya laku banyak.
Penerbit mayor punya tim marketing sendiri yang mengurus promosi. Biasanya akan melibatkan penulis untuk promosi, tapi ada juga yang diurus penuh oleh tim marketing penerbit mayor.
Tips Memilih Penerbit Indie Profesional
Menerbitkan buku ke penerbit mayor sudah pasti ada jaminan bahwa kualitas buku itu bagus. Namun, jika kamu ingin menerbitkan naskah ke penerbit indie, berikut tips yang bisa digunakan untuk menghindari penipuan atau pelayanan tidak profesional dari penerbit indie abal-abal.
1. Jangan tergiur harga murah
Ada harga, ada rupa. Peribahasa itu juga bisa diterapkan dalam memilih penerbit indie profesional dan berkualitas. Jangan pernah tergiur dengan harga murah karena bisa jadi kualitasnya juga buruk. Selalu periksa apa saja yang didapatkan dengan harga yang mereka tawarkan.
2. Cek keaktifan media sosial
Orang bilang kepo media sosial itu tidak baik, tapi kalau kepo untuk menentukan bibit, bebet, dan bobot penerbit indie malah bagus. Aku pribadi biasanya akan stalking mula dari instagram dan laman resmi si penerbit indie. Kalau tidak aktif atau jarang update, biasanya otomatis akan aku coret dari daftar penerbit indie yang akan aku pinang.
3. Cek testimoni penulis
Cari atau cek testimoni penulis yang sudah pernah menerbitkan di penerbit indie tersebut. Jangan sungkan untuk menghubungi lewat dm instagram atau email untuk memastikan kualitas buku.
4. Tanyakan dengan detil mengenai proses penerbitan
Jangan sungkan untuk bertanya secara detil kepada customer service si penerbit indie. Tanyakan mulai dari paket penerbitan, apakah ada jasa editor atau ilustrator profesional dan berapa biaya tambahannya, tanyakan timeline penerbitan, naskah apa saja yang bisa diterbitkan, syarat naskah, dan sistem royalti.
5. Cek bagaimana sistem kerja editor
Selain bertanya tentang proses penerbitan, jangan lupa bertanya juga tentang sistem kerja editor. Apakah dia menyunting naskah berdasar PUEBI saja atau sekaligus menyunting naskah agar lebih mengalir saat dibaca.
Polaris, Novel Kedua Segera Terbit Lewat Ellunar Publisher
Aku sudah stalking beberapa penerbit indie selama beberapa bulan dan akhirnya menjatuhkan pilihanku pada Ellunar Publisher. Ada salah satu fasilitas dalam paket penerbitan untuk berada dalam satu grup WhatsApp dengan pihak redaksi. Tentunya hal ini mempermudah komunikasi antara penulis dan pihak penerbit.
Ellunar Publisher, Penerbit Indie Profesional
Ellunar Publisher merupakan penerbit indie profesional yang sudah lama berkecimpung di dunia penerbitan. Mereka menawarkan 3 jenis paket penerbitan, yaitu standar, rekomendasi, dan prioritas. Harga bisa dicek di lan resmi Ellunar Publisher atau instagram @ellunarpublish_ .
Aku memilih paket penerbitan rekomendasi untuk novel Polaris. Saat ini sedang berada di tahap editing naskah dan akan diperkirakan terbit di bulan September.
Beli Novel Polaris Gratis Kelas Novel
Di bulan September saat peluncuran nanti, akan ada promo "Beli Novel Polaris Gratis Kelas Novel". Jadi saat Pre-order dibuka, akan ada promo tersebut khusus pembelian lewat aku. Jadi siap-siap, ya. Jangan sampai menyesal kalau kelewatan promonya.
Yuk, Siap-siap Beli Novel Polaris September Nanti!
Polaris siap mengguncang semesta di bulan September nanti. Bisa baca-baca di sini untuk sedikit gambaran tentang novel Polaris.
Bulan September sudah di depan mata, selamat meminang novel Polaris untuk koleksi cerita fantasi yang lain daripada yang lain. Tunggu tanggal mainnya, segera di bulan September
Referensi
- Resume Kelas Novel Reguler Sekolah Menulis Online bersama Kak Ayu Mungil
- Resume Kelas Novel Sekolah Menulis Indonesia bersama Kak Mahes
5 komentar
wkwkwkwk
Bagus juga ada informasi kelebihan dan kekurangan penerbit Indie & Mayor.
Terima Kasih Kak.