Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Tips Ibu Siaga Hadapi Gangguan Ginjal Akut Misterius Anak

Akhir-akhir ini dunia ibu sedang dibuat gelisah, khawatir, dan overthinking dengan adanya berita serta imbauan waspada dari IDAI dan Kemenkes terkait Gangguan Ginjal Akut Misterius pada anak (Acute Kidney Injury). Aku pun termasuk ibu yang luar biasa overthinking karena almarhum Bapak juga meninggal di usia sangat muda karena penyakit yang dulu disebut Gagal Ginjal Akut.

Gangguan Ginjal Akut
Sumber gambar: instagram @momdoc.id, diolah grafis dengan Canva

Parahnya lagi Gangguan Ginjal Akut misterius pada anak yang saat ini sedang diteliti penyebabnya oleh IDAI dan Kemenkes ini mempunyai progress yang sangat cepat dibandingkan apa yang dulu Bapak alami. Sebagai orang tua, terutama ibu yang lebih banyak interaksi dengan anak, sebaiknya mengambil sikap siaga dan waspada daripada panik dan termakan berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

Alhamdulillah, atas ijin Allah SWT kemarin (17/10) aku mengikuti edukasi terkait penyakit Gangguan Ginjal Akut misterius pada anak melalui live instagram @momdoc.id yang menghadirkan dr. Kanya Ayu Sp. A dan dr. Cahyani Gita A. Sp. A (K). Apa sih sebenarnya Gangguan Ginjal Akut misterius ini? Bagaimana sikap yang harus kita ambil sebagai orang tua? Apa saja bentuk pencegahan yang bisa dilakukan?


Disclaimer

  • Tulisan ini merupakan hasil resume dari live instagram @momdoc.id yang menghadirkan dr. Kanya Ayu Sp. A dan dr. Cahyani Gita A. Sp. A (K) dan aku tulis kembali secara runtut sesuai apa yang mereka jelaskan, ditambah beberapa referensi ilmiah lain untuk konversi gram urin anak yang masih memakai popok ke mL.
  • Aku bukan bagian dari pihak medis atau nakes dan tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskan secara rinci terkait penyebab dan cara mengobati Gangguan Ginjal Akut misterius pada anak.
  • Tulisan ini tidak mewakili pihak IDAI dan Kemenkes, tetapi hasil resume dari live instagram @momdoc.id. Informasi resmi terkait penyebab dan data akan dilakukan oleh IDAI dan Kemenkes.
  • Tujuan tulisan resume ini dibuat adalah sebagai pengingat yang bisa aku baca ulang sekaligus meningkatkan awareness sesama ibu di Indonesia tentang sikap siaga dan waspada untuk menghadapi penyakit ini.
  • Apa yang ditulis di sini berdasarkan informasi live Instagram tanggal 16 Oktober 2022 dan bisa saja berubah sesuai hasil penelitian yang saat ini masih berlangsung karena ilmu sifatnya dinamis. Aku akan segera melakukan update atau revisi berdasarkan perkembangan hasil penelitian dan informasi resmi dari IDAI atau Kemenkes.
  • Di dalam postingan ini aku sertakan link instagram asli live instagram dari @momdoc.id 


Gagal Ginjal Akut dan Gangguan Ginjal Akut Misterius: Dulu dan Sekarang

Dulu saat Bapak sakit, istilah yang dipakai adalah Gagal Ginjal Akut. Sementara itu, dalam kasus Gagal Ginjal Akut misterius pada anak saat ini menggunakan istilah Gangguan Ginjal Akut misterius atau Acute Kidney Injury. Secara definisi sama, tetapi penyebabnya berbeda.

Pengalaman Bapak (Alm.) Menghadapi Gagal Ginjal Akut 24 Tahun Lalu

Sebenarnya membicarakan tentang gagal ginjal masih meninggalkan trauma membekas padaku tentang ingatan sosok Bapak yang berjuang melawan penyakit Gagal Ginjal Akut di masa itu. Namun, aku sudah menguatkan hati untuk menuliskan  cerita singkat Bapak sebagai pelajaran untuk semua orang.

Bapak yang aku ingat adalah sosok sehat wal afiat yang terlihat kuat di mataku. Hingga suatu ketika, Bapak tiba-tiba jatuh sakit. Gejala yang dialami Bapak saat itu adalah demam, wajahnya pucat, muntah-muntah, dan badannya sedikit bengkak.

Bapak dan Ibu pun pergi ke rumah sakit. Dokter memberi instruksi untuk melakukan pemeriksaan darah lengkap dan cek urin lengkap. Hasilnya sudah bisa ditebak kalau Bapak dicurigai menderita Gagal Ginjal.

Dokter tersebut merujuk Bapak ke seorang profesor yang lebih senior untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ternyata memang benar Bapak menderita Gagal Ginjal, tetapi sudah dalam kondisi sangat parah. Salah satu ginjalnya sudah tak berfungsi dan ginjal satunya sudah rusak 80%. Gagal Ginjal Akut, begitulah nama penyakit yang saat itu diderita Bapak.

Bak disambar petir di siang bolong, Ibu dan Bapak kaget saat itu. Kenapa bisa tiba-tiba separah itu tingkat kerusakannya di usia Bapak yang baru 31 tahun.

Setelah ditelusuri oleh profesor yang menangani kasus Bapak, ternyata semua mimpi buruk ini bermula saat Bapak di masa kecil pernah menjalani operasi kencing batu.

Kata Eyang dari Bapak, memang dulu saat berusia sekitar 6 tahun, Bapak pernah menjalani operasi kencing batu. Saat akan kontrol kembali ke rumah sakit, ternyata rumah sakitnya sudah tutup permanen saat itu. Eyang pun tidak membawa Bapak memeriksakan ke rumah sakit lain karena mungkin saat itu beliau berpikir anaknya sudah tampak sehat dan tidak perlu diperiksakan lagi.

Usut punya usut, dari sinilah kemungkinan penyakit ginjal itu mulai menggerogoti tubuh Bapak secara perlahan selama bertahun-tahun, dan puncaknya di saat Bapak berusia 31 tahun. Ditambah lagi, gaya hidup tidak sehat Bapak yang sering mengonsumsi minuman kemasan dan air gula, membuat ginjal Bapak semakin tidak sehat.

Bapak pun terpaksa harus menjalani cuci darah tiap seminggu sekali. Jalan satu-satunya agar Bapak sembuh hanya lewat donor ginjal, tetapi di masa itu biaya operasinya amat sangat mahal. Bapak pun hanya mampu bertahan dengan cuci darah.

Sekitar 2 tahun Bapak dan Ibu berjuang melawan Gagal Ginjal Akut dengan tingkat kerusakan ginjal yang sangat parah. Hingga akhirnya Allah SWT lebih sayang Bapak dan memanggil beliau pulang di suatu pagi yang syahdu di akhir bulan Januari tahun 2000 silam.

Alhamdulillah, Innalilahi wa innailaihi rojiun. Bapak berpulang dalam keadaan tenang, seperti sedang tidur nyenyak di kasur yang nyaman."

Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Istilah Terkini Pada Kasus 2022 di Indonesia

Jujur, aku jadi parno sendiri karena masih trauma dengan kasus Gagal Ginjal Bapak. Kasus Gagal Ginjal Akut misterius yang terjadi pada anak di Indonesia sejak Januari 2022 lalu, disebut sebagai Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal. Artinya penyakit memburuk dalam waktu cepat dengan penyebab tidak lazim atau tidak khas.

Jika Gagal Ginjal Akut yang terjadi pada Bapak merupakan hasil progress penyakit selama bertahun-tahun, dalam kasus Gangguan Ginjal Akut misterius hasil dari progress yang sangat singkat selama kurang lebih 48 jam. Akan tetapi, tingkat kerusakan ginjal yang dialami pada kasus Gangguan Ginjal Akut anak bervariasi.

Jadi, tidak semua kasus Gangguan Ginjal Akut pada anak berakhir dengan cuci darah. Data lengkap mengenai kasus Gangguan Ginjal Akut misterius pada anak di Indonesia belum dirilis secara resmi oleh IDAI dan Kemenkes karena penyebabnya masih diteliti sampai saat ini.


Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius Pada Anak di Indonesia

Saat ini, Indonesia sedang menghadapi kenaikan signifikan kasus Gangguan Ginjal Akut misterius pada anak. Penyebabnya sampai saat ini masih diteliti dan belum ada informasi secara pasti sampai hari ini (17/10) oleh IDAI maupun Kemenkes. 

Pengertian Secara Umum

Fungsi utama ginjal secara umum adalah membuang kelebihan cairan pada tubuh dan membuang zat racun sisa metabolisme seperti kreatinin dan ureum. Pada kasus Gangguan Ginjal Akut anak, fungsi ginjal anak mendadak turun dengan meningkatnya parameter zat racun seperti kreatinin dan ureum pada darah yang harusnya sudah dieliminasi oleh ginjal.

Gejala dari beberapa kasus Gangguan Ginjal Akut yang terjadi di Indonesia kebanyakan dimulai dengan riwayat infeksi saluran pernapasan atas (batuk, pilek, sesak napas) atau riwayat infeksi saluran pencernaan (mual, muntah, diare). Riwayat infeksi tersebut memburuk dengan adanya dehidrasi yang membuat produksi urin menurun drastis, bahkan tidak produksi urin sama sekali. 

Sebenarnya gejalanya mirip dengan kasus Gagal Ginjal Akut, hanya saja penyebabnya berbeda, serta belum diketahui. Selain itu, perburukan penyakit dalam Gangguan Ginjal Akut terjadi secara cepat dalam hitungan hari. Berbeda dengan kasus Bapak yang perburukan penyakitnya selama bertahun-tahun.

Perkembangan Kasus di Indonesia

Di Indonesia, kasus Gangguan Ginjal Akut meningkat secara perlahan dan terjadi kenaikan drastis pada dua bulan terakhir. Ada 14 provinsi yang sudah diketahui terjangkit penyakit ini, sehingga tidak bisa lagi disebut kasus lokal.

Di dunia internasional, kasus ini terjadi juga di India dan beberapa negara lain yang sudah melapor dengan penyebab substansi tertentu di negara tersebut. Namun, sekali lagi di Indonesia masih belum bisa dipastikan penyebabnya.

Kemungkinan Sembuh

Kemungkinan sembuh anak jika sudah terserang Gangguan Ginjal Akut adalah tergantung dari derajat keparahan yang ditimbulkan dan kecepatan penanganan anak. Rata-rata kasus berat yang terjadi disebabkan keterlambatan orang tua membawa anak ke faskes terdekat. Jadi, saat dibawa kondisinya sudah dehidrasi parah dan tidak produksi urin selama beberapa hari.

Jika sudah begitu, kerusakan ginjal bisa jadi permanen. Sementara itu, jika penanganan tidak terlambat, masih ada kesempatan untuk sembuh, meskipun fungsi ginjal sudah tidak 100% lagi.


Tanda Bahaya Gangguan Ginjal Akut, Ibu Wajib Waspada dan Siaga!

Apa tanda bahaya dari Gangguan Ginjal Akut misterius itu yang mengharuskan Ibu harus segera membawa anak ke IGD?"

Meskipun penyakit Gangguan Ginjal Akut misterius pada anak sangat berbahaya karena progress perburukan yang cepat, ada tanda bahaya yang bisa jadi patokan ibu untuk segera bertindak. Ada juga waktu patokan fase akut yang harus diingat agar tak terlambat untuk menyelamatkan ginjal anak.

Tanda Bahaya

Alarm paling pertama berdasarkan gejala adalah ketika anak terserang demam, batuk, pilek, atau diare. Kalau sudah begitu, segera jaga hidrasi tubuh anak dengan memberikan banyak cairan sesuai berat badan anak. Misalkan anakku BB 11 kg, minimal sekitar 750 mL - 1 liter cairan harus masuk ke tubuh anak (berdasarkan dr. Citra saat live untuk BB anak 20 kg, minimal ada 1,5 Liter cairan per hari). Cairan ini bisa didapat dari air putih, susu tanpa gula, kuah makanan, atau jus buah tanpa gula.

Alarm bahaya kedua adalah ketika produksi urin anak mulai menurun dari biasanya atau kebiasaan pipis anak jadi berkurang. Di titik ini ibu harus mulai waspada. Tetap berikan cairan sesuai kebutuhan tubuh anak.

Awasi produksi dan volume urin pada siang hari terutama pada interval tiap 6-8 jam. Volume urin anak tidak boleh kurang dari 0,5 mL/kg BB anak/ jam. Artinya, jika BB anak 11 kg, perhitungan urin yang harus keluar adalah 5,5 mL/jam. Tiap 6-8 jam di siang hari minimal harus keluar urin total sebanyak 33-44 mL. Kalau malam hari, wajar volume urin anak berkurang karena anak tidur.

Awasi pula warna urin anak. Warna urin yang bagus adalah kuning jernih. Waspada jika warna urin menjadi lebih kuning pekat atau kecoklatan.

Alarm tanda bahaya terakhir adalah jika tidak ada produksi urin dalam interval 6-8 jam di siang hari. Di saat ini, ibu wajib membawa anak ke IGD dengan batas waktu 48 jam sejak anak terpantau tidak produksi urin. Menurut dr. Citra saat live instagram di @momdoc.id, batas fase akut pada Gangguan Ginjal Akut adalah 48 jam. Jika terlambat, risikonya adalah ginjal anak bisa rusak permanen dan mungkin akan menjalani cuci darah atau dialisis.

Cara Menghitung Volume Urin

Ketika anak masih memakai popok, tentunya akan sedikit susah untuk menghitung volume urin. Ibu bisa memakai cara menimbang popok kosong dan popok yang sudah terisi urin anak. Setelah itu kurangi berat popok+urin dengan berat popok kosong.

Berat urin = (berat popok+urin) - berat popol kosong"

Misalnya berat popok kosong 30 gram. Berat popok+urin adalah 100 gram. Berat urin = 100 - 30 = 70 gram. Berat ini masih harus dikonversi ke volume dengan menggunakan berat jenis urin.

Volume urin = berat urin/berat jenis urin"

Aku mengambil patokan berat jenis urin rata-rata dari penelitian Setyarsih (2017) sebesar 1,02 g/mL. Sebab, berat jenis urin bervariasi mulai dari 1,005 g/mL - 1,02 g/mL. Dari rumus berat jenis p=m/v, didapatkan v= m/p. Sehingga volume urin anak = 70/1,02 = 68,6 mL.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk mengetahui apakah benar anak terserang Gangguan Ginjal Akut adalah pemeriksaan kadar kreatinin dan ureum dalam darah dan cek urin lengkap.


Isu di Masyarakat Tentang Gangguan Ginjal Akut Misterius Anak

Saat ini di masyarakat juga banyak sekali isu yang kadang membuat para orang tua bingung. Lebih parahnya lagi ada yang sampai termakan berita HOAX tidak bertanggung jawab. Saat live instagram @momdoc.id, isu tersebut juga dibahas apakah benar menurut medis. Berikut beberapa isu yang dibahas mengenai Gangguan Ginjal Akut misterius pada anak.

Riwayat Infeksi?

Betul. Hampir sebagian besar kasus yang akhirnya merujuk pada Gangguan Ginjal Akut diawali dengan infeksi pada saluran pernapasan atas atau infeksi pada saluran pencernaan.

Penyakit Menular atau Tidak Menular?

Gangguan Ginjal Akut merupakan penyakit tidak menular.

Disebabkan Karena Dehidrasi?

Betul. Dehidrasi memperparah kondisi riwayat infeksi yang pada akhirnya menyebabkan penurunan produksi urin atau bahkan tidak produksi urin.

Riwayat Penyintas Covid?

Masih diteliti lebih lanjut karena hasil penelitiannya masih tidak konsisten. Pada sebagian kasus dengan riwayat penyintas Covid-19 gejalanya malah lebih ringan daripada yang belum pernah terserang Covid-19.

Riwayat Vaksin Covid atau Imunisasi saat BIAN?

Tidak benar. Vaksin Covid-19 dan imunisasi justru memberikan proteksi kepada penderita Gangguan Ginjal Akut dengan gejala lebih ringan.

Paracetamol Penyebabnya?

Masih diteliti. Kemenkes dan IDAI sudah mengumumkan obat sirup yang diduga tercemar etilen glikol (update)

Kemungkinan Substansi Obat Tertentu?

Belum bisa ditentukan karena masih diteliti. Sebenarnya kasus serupa pernah terjadi di India tahun 1998 dengan penyebab yang sudah ditemukan, yaitu gas etilen glikol yang terkandung pada obat. Namun, di Indonesia masih dalam tahap penelitian dan masih belum mendapat kesimpulan tentang penyebab pasti.


Tips Jadi Ibu Siaga Cegah Ginjal Akut Misterius Pada Anak

Daripada galau menanti hasil penelitian dan info resmi dari IDAI atau Kemenkes, lebih baik sebagai orang tua fokus di pencegahan dan sikap siaga menghadapi ancaman Gangguan Ginjal Akut misterius pada anak. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai wujud ikhtiar meminimalisir terjadinya Gangguan Ginjal Akut misterius pada anak.

Berdoa

Semua penyakit datangnya dari Allah SWT, tentunya segala solusi dan obat juga Allah SWT yang berikan. Perlindungan pertama yang bisa kita berikan kepada anak adalah doa kepada Sang Pencipta (sesuai agama dan kepercayaan masing-masing).

Pertahankan Hidrasi Anak

Jaga asupan cairan pada tubuh anak sesuai berat badan. Lebih baik banyak meminumkan air putih. Hindari minuman manis kemasan atau minuman lain yang mengandung banyak gula. 

Awasi Produksi Urin

Buat tabel atau catatan harian tentang produksi urin anak. Sebagai contoh, aku membuat catatan volume urin anak harian dengan metode menimbang popok karena si kecil belum mulai toilet training.

Gangguan Ginjal Akut Anak

Waspada saat siang hari dengan interval tiap 6-8 jam sekali. Jangan sampai volume urin kurang dari 0,5 mL/kg BB anak/jam. Perhatikan dan catat pula warna urin anak.

Simak Kebiasaan BAK Anak

Perhatikan pula kebiasaan dan jam BAK anak. Misalnya saja selama tidur malam, anak selalu ganti popok 2 kali. Suatu ketika anak tidak pipis sama sekali sampai pagi dan jam-jam berikutnya juga belum pipis juga. Hal ini bisa jadi tanda bahaya bagi anak sebab telah terjadi penurunan produksi urin anak.

Ibu bisa terus memberikan cairan pada anak sambil terus mengontrol volume urin. Jika terjadi penurunan urin secara drastis, langsung bawa ke IGD.

Batasi Penggunaan Gula dan Garam

Batasi penggunaan gula dan garam pada anak karena bisa memberatkan kerja ginjal. Berikan sesuai batas yang dianjurkan untuk anak per harinya.

Kurangi Junk Food

Kurangi juga makanan cepat saji atau junk food. Adanya bahan pengawet atau bahan-bahan lain yang mungkin tidak higienis juga bisa mengancam kesehatan ginjal anak.

Olahraga Rutin

Ajak anak lari-lari kecil setiap pagi atau naik sepeda bagi yang sudah bisa. Olahraga bisa melancarkan peredaran darah dan metabolisme tubuh pada anak.

Batasi Penggunaan Obat atau Suplemen Peningkat Imunitas

Jangan gunakan obat atau suplemen peningkat imun jika anak baik-baik saja. Gunakan hanya saat anak recovery pasca sakit. Namun, penggunaan vitamin D boleh digunakan setiap hari karena sudah ada penelitian ilmiah yang valid dan terbukti keamanannya.

Imunisasi Sesuai Jadwal

Imunisasi bisa membuat tubuh lebih kuat dan siap menghadapi ancaman penyakit pada anak. Jangan ragu untuk memberikan imunisasi pada anak sesuai jadwal.


Peluk Jauh Buat Ibu Pekerja dan Ibu Rumah Tangga, Semoga Ananda Selalu diberi Kesehatan oleh Tuhan

Begitulah resume materi tentang sikap siaga dan waspada yang harus diterapkan untuk menghadapi Gangguan Ginjal Akut misterius pada anak yang belum diketahui penyebabnya. Bagi ibu pekerja bisa kerja sama dengan pengasuh si kecil untuk selalu melaporkan volume urin anak selama ibu masih bekerja di luar rumah. Bagi ibu di rumah saja sepertiku wajib menjaga asupan cairan anak dan mencatat volume harian urin anak.

Peluk jauh buat ibu yang mungkin juga sedang khawatir sepertiku, overthinking, dan gelisah tak karuan. Salam sayang untuk Ananda di rumah, semoga Tuhan limpahkan kasih sayang dan kesehatan untuknya.


Referensi

  • Live Instagram @momdoc.id dr. Kanya Ayu Sp. A dan dr. Cahyani Gita A. Sp. A (K). (2022). Gangguan Ginjal Akut Misterius Pada Anak. Minggu, 16 Oktober 2022
  • Setyarsih, L., Ardiaria, M., & Fitranti, D. Y. (2017). HUBUNGAN DENSITAS ENERGI DAN ASUPAN CAIRAN DENGAN BERAT JENIS URIN PADA REMAJA. Journal of Nutrition College, 6(4), 326-332. https://doi.org/10.14710/jnc.v6i4.18670


1 komentar

1 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • Untari
    Untari
    16 November 2022 pukul 18.17
    serem emang yang kasus gagal ginjal pada anak kemarin ini, sampai was-was kasih obat dan benar-benar jaga kondisi jangan sampai sakit
    Reply