"Perhatikan cara membuat lesson plan anak, sesuaikan dengan Al-Qur'an, di situlah kita bisa memasukkan benih iman kepada anak usia dini," kata mba Karlina dalam diskusi WAG Menanamkan Fitrah Iman kepada anak. Mba Karlina ini adalah founder Qur'an Based Play, sebuah media bermain anak dengan landasan Al-Qur'an.
Iman sebelum Al-Qur'an, suatu pondasi awal mendidik anak ajaran Baginda Rasulullah yang diceritakan Jundub bin Abdullah Radhiyallahu ‘Anhu, berdasarkan HR. Ibn Majah dan dinilai sahih oleh al-Albaniy. Jadi urutannya kurang lebih iman sebelum Al-Qur'an dan adab, adab sebelum ilmu, dan ilmu sebelum amal.
Maka, hal pertama yang harus dipikirkan untuk mendidik anak adalah bagaimana memasukkan benih iman ke dalam hati anak sedini mungkin. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah merancang lesson plan sesuai kurikulum pendidikan keluarga berbasis Al-Qur'an dan STPPA Permendikbud no. 137. Di sinilah benih fitrah iman itu bisa dimasukkan ke dalam pendidikan anak.
Bagaimana caranya? Di dalam tulisan ini akan dibahas secara detil cara membuat lesson plan anak berbasis Al-Qur'an dan fitrah iman.
Usia Golden Age, Saat Tepat Menanamkan Benih Iman
Pentingnya menanamkan fitrah iman untuk anak usia dini sudah aku tuliskan pada postingan sebelumnya. Kebanyakan orang tua, contohnya sepertiku, lebih mendahulukan ilmu di atas segalanya. Padahal, urutan ilmu justru ada setelah iman dan adab. Buat apa ilmu tinggi kalau iman tidak kuat, adabnya pun sangat buruk.
Sejatinya kesuksesan sebuah parenting dalam agamaku adalah ketika bisa mengantarkan anak sukses di dunia dan selamat di akhirat. Oleh karena itu, saat paling tepat untuk mulai menanamkan benih iman adalah saat usia golden age.
Kenapa disebut menanam benih iman?
Di usia dini, fitrah anak masih bermain dengan riang. Mereka belum bisa menelaah apa itu iman secara teori. Anak-anak lebih paham jika dipraktikkan lewat bermain atau kegiatan menyenangkan lainnya.
Lantas, bagaimana cara mengukur apakah iman yang kita tanamkan ke anak berhasil atau tidak?
Sebenarnya, iman itu tidak bisa diukur. Namun, hasil benih iman yang kita tanamkan ke anak sejak dini bisa dituai atau dilihat hasilnya saat anak berusia baligh atau berusia 7 tahun. Apakah anak mau sholat sendiri tanpa disuruh? Apakah anak mengenal Tuhannya? Apakah anak meyakini bahwa Tuhannya ada? Dan lain sebagainya.
Langkah Membuat Lesson Plan Berbasis Al-Qur'an dan Fitrah Iman
Sebelum membuat lesson plan untuk anak usia dini, ada baiknya menyusun kurikulum pendidikan keluarga terlebih dahulu. Diskusikan bersama suami tentang “grand design” pendidikan anak, mau dibawa kemana
Setelah itu barulah menyusun lesson plan yang merupakan break down dari kurikulum pendidikan keluarga. Langkah cara membuat lesson plan yang akan aku uraikan merupakan hasil berbagi pengalamanku saja. Silakan sesuaikan sendiri dengan kondisi anak.
1. Luruskan Niat
Pertama-tama luruskan niat bahwa lesson plan yang akan dibuat semata-mata hanya untuk meraih ridha Allah semata dalam mendidik anak. Nikmati prosesnya dan serahkan hasil akhir kepada Allahh. Sebab, bagaimana pun juga hanya Allah yang punya kuasa untuk menjaga dan menumbuhkan iman di dalam hati anak.
2. Tentukan Tema Ayat Al-Qur'an yang Menarik
Pilihlah tema ayat Al-Qur’an yang menarik dan menyenangkan bagi anak untuk menumbuhkan rasa cinta dalam diri anak akan kebesaran Allah. Misalnya tema tanda kekuasaan Allah lewat lebah dan madu dalam surah An-Nahl: 68, rasi bintang dalam surah Al Hijr: 16, dan lain-lain. Jangan pilih tema yang memberikan rasa takut kepada anak seperti ayat-ayat tentang hari kiamat atau kemurkaan Allah.
3. Orang Tua Tadabbur Ayat Al-Qur'an Terlebih Dahulu
Sebelum menanamkan iman kepada anak lewat ayat Al-Qur’an, lebih baik orang tua tadabbur dulu ayat Al-Qur’an tersebut. Pahami makna terjemahan lebih dalam. Bisa lewat tafsir Ibnu Katsir atau mencari kajian tafsir Qur’an di YouTube.
Setelah itu bisa dilakukan metode journaling untuk menuliskan hasil tadabbur. Tuliskan penjelasan ayat, refleksi, dan tujuan belajar yang bisa didapatkan dari ayat tersebut.
4. Tentukan Metode Bermain
Tentukan metode belajar sambil bermain yang akan digunakan. Misalnya dengan metode islamic montessori atau adaptasi metode islamic montessori seperti yang aku lakukan. Kelompokkan permainan berdasarkan area dalam montessori seperti islamic studies, sensorial, practical life, art & craft, dll.
5. Sesuaikan Desain Bermain dengan STPPA Permendikbud 137
Sesuaikan desain permainan dengan STPPA Permendikbud 137 yang bisa didownload secara bebas di internet. Tujuannya agar bisa mengontrol tumbuh kembang anak secara terukur di samping menanamkan fitrah iman dalam setiap kegiatan belajar sambil bermain.
Contoh STPPA yang bisa diunduh di rumahinspirasi.com |
6. Cari Ide Bermain
Ide bermain bisa dicari lewat internet, pinterest, instagram, dan lain-lain. Jangan lupa untuk mengelompokkan permainan sesuai dengan metode belajar yang digunakan dan STPPA.
7. Tanamkan Benih Iman
Langkah selanjutnya adalah menanamkan benih iman dalam kegiatan bermain. Misalnya kegiatan selalu diawali dengan read aloud ayat Al-Qur’an beserta terjemahan yang digunakan sebagai acuan tema. Setelah itu, orang tua menceritakan penjelasan ayat dengan media interaktif seperti mainan, buku, dan lain-lain.
Selalu awali kegiatan dengan basmalah dan akhiri kegiatan dengan hamdalah. Berikan kalimat sugesti positif untuk menanamkan iman seperti:
- “MasyaAllah, adek semakin pintar atas izin Allah, ya?”
- “Bismillah, hari ini kita akan belajar tentang lebah dan madu. Lebah ini Allah yang menciptakan, lo, Dek.”
- “Bintang di langit itu bagus, ya, Dek? Itu semua Allah yang menciptakan, Dek.”
8. Susun Lesson Plan Mingguan
Terakhir, susun lesson plan seminggu sekali. Boleh juga langsung menyusun lesson plan sekalian dalam satu bulan. Catat alat, bahan, serta kegiatan apa saja yang akan dilakukan secara lengkap.
Contoh Lesson Plan Mingguan Versiku
Jika masih bingung dengan bentuk lesson plan, aku akan berbagi contoh lesson plan mingguan yang jadi satu dengan journaling tadabbur ayat Al-Qur’an. Jadi kita bisa sekalian tadabbur dan menyusun lesson plan untuk kegiatan bermain anak.
Bentuk lesson plan tidak harus mengikuti versiku ya, Buibuk atau Pakbapak sekalian. Bebas sesuai kreasi masing-masing. Kebetulan dari dulu aku suka sekali menghias buku catatan, jadilah bentuknya cantul (cantik) seperti ini hehehe.
Penutup
Iman memang tidak bisa diukur secara pasti. Namun, sebagai orang tua kita bisa menanamkan iman ke anak sejak usia dini. Setelah itu merawatnya dengan hati-hati agar iman itu bisa tumbuh subur atas izin Allah SWT. Saat anak berusia baligh lah hasil menanam iman tersebut baru bisa dilihat lewat bagaimana anak meyakini Rabb-nya sebagai Tuhan Semesta Alam dan ibadah yang dilakukan tanpa dipaksa.
Langkah yang bisa dilakukan untuk menanamkan benih iman kepada anak adalah dengan cara membuat lesson plan berbasis Al-Qur’an dan fitrah iman. Sebelum membuat lesson plan bisa menyusun kurikulum pendidikan keluarga terlebih dahulu sebagai tonggak dasar. Setelah itu barulah Buibuk dan Pakbapak bisa mengikuti cara membuat lesson plan di sini.
Referensi
Resume KulWap “Menumbuhkan Fitrah Iman Anak” dengan pemateri Ummu Karlina
Posting Komentar