Main ke museum, tapi ada di bawah tanah? Yap! Salah satu wisata unik yang bisa didatangi di Surabaya selain Monkasel adalah museum bawah tanah yang ada di area Monumen Tugu Pahlawan. Museum bawah tanah tersebut diberi nama Museum 10 Nopember untuk mengenang sejarah pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya.
Menariknya, selain menampilkan pengetahuan dan pernak-pernik perjuangan arek Suroboyo di masa lampau, Museum 10 Nopember juga menampilkan pemutaran film Soera ing Baja (2023) garapan Faizal Anwar. Film dokudrama ini dibintangi oleh walikota Surabaya saat ini, Bapak Eri Cahyadi, memerankan Ir. Soekarno. Wow! Seru sekali pokoknya.
Seperti apa cerita keseruan eksplorasi di Museum 10 Nopember? Yuk, mari kita kumpul, cerita tentang museum bawah tanah kebanggaan kota Surabaya!
Museum Legendaris Bawah Tanah Surabaya
Omong-omong, kok tulisannya Museum 10 Nopember, sih? Kalau sesuai EYD kan harusnya 10 November ya?"
Pasti ada satu atau dua pembaca yang berpikir seperti itu. Namun, penamaan tersebut memang disesuaikan dengan historis Perang 10 Nopember yang menggunakan ejaan lama.
Sama seperti penamaan salah satu kampus negeri terkenal di Surabaya, ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya). Penulisan bulan Nopember yang mengikuti ejaan lama tersebut juga sesuai dengan nilai historis tanggal 10 November sebagai peringatan Hari Pahlawan.
Museum 10 Nopember merupakan salah satu museum bawah tanah yang legendaris di kota Surabaya. Museum dengan kedalaman 7 meter di bawah permukaan tanah tersebut sudah dibangun sejak 10 November 1991 dan baru diresmikan 19 Februari 2000 oleh Bapak presiden kala itu, K. H. Abdul Rahman Wachid.
Lokasi, Tiket Masuk, dan Jadwal Buka
Dimana lokasi Museum 10 Nopember? Secara mudah ada di komplek Monumen Tugu Pahlawan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti cara membeli tiket masuk dan jadwal buka agar tidak ketinggalan.
Lokasi
Lokasi Museum 10 Nopember 1945 ada di dalam komplek Monumen Tugu Pahlawan yang ikonik, alamatnya Jl. Pahlawan, Alun-alun Contong, Kec. Bubutan, Kota Surabaya.
Tiket Masuk
Harga tiket masuk Rp5000 per orang. Anak kecil, pelajar dan mahasiswa yang memiliki kartu pelajar tidak dikenakan biaya alias gratis.
Cara membeli tiket masuk ke Museum 10 Nopember secara daring melalui tiketwisata.surabaya.go id. Bisa pesan sebelum ke lokasi atau pesan saat di lokasi. Nanti juga bakal ada petugas museum yang membantu.
Kalau ingin beli tiket secara mandiri, bisa mengikuti langkah berikut:
- Buka website tiketwisata.surabaya.go.id. Pilih wisata Museum 10 Nopember, lalu klik "Atur Jadwal Kunjungan".
- Pilih tanggal yang diinginkan dan sesi kunjungan. Misalkan pilih sesi 1 jam 08.00-10.00. Maksudnya, tiket hanya bisa di scan antara jam 08.00-10.00. Jika terlambat, maka harus kembali membeli tiket di sesi selanjutnya. Kalau kunjungan di dalam museum bisa bebas, tidak harus selesai jam 10.00.
- Klik "Isi Form Pemesanan Tiket". Isi semuanya, lalu pilih pembayaran secara cash atau QRIS. Jangan lupa centang tanda setuju persyaratan. Setelah klik "Pesan Tiket", maka akan muncul barcode untuk di scan di loket masuk.
- Setelah scan barcode di loket masuk, tinggal bayar baik secara cash atau scan QRIS. Petugas pun akan memberikan tiket masuk.
Jadwal Buka
Jam operasional Museum 10 Nopember adalah setiap Selasa – Minggu : 08.00 – 15.00 WIB. Namun, saat saya dan keluarga ke sana di bulan Ramadan, jam tutup dimajukan jadi pukul 14.00.
Persiapan Saat Membawa Anak
Jika ingin mengajak si kecil turut serta berpetualang ke museum ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Terutama agar si kecil tidak rewel atau bosan. Mulai dari membawa bekal minuman atau makanan, membawa topi atau jaket, dan uang yang cukup.
Pasalnya area lapang Monumen Tugu Pahlawan membuat paparan sinar matahari terasa sangat menyengat. Anak biasanya cenderung mudah lapar dan haus.
Eksplorasi Museum 10 Nopember Surabaya: Lantai 1
Dari pintu masuk museum, pengunjung akan disambut dengan semacam piramida gantung yang berisi foto-foto bangunan bersejarah di Surabaya. Setelah itu, ada sebuah jalan yang melingkar ke arah bawah untuk mencapai lantai 1 (bawah permukaan tanah) dari Museum 10 Nopember.
Di sepanjang jalan pengunjung akan disuguhkan berbagai foto atau lukisan bertema perjuangan pahlawan Surabaya. Sampai di bagian lantai 1 museum bawah tanah ini, terlihat berbagai foto, maket bangunan bersejarah, ruangan diorama elektronik (auditorium), koleksi barang bersejarah, hingga sebuah layar LCD yang memutar sejarah pembangunan Monumen Tugu Pahlawan.
Foto dan Tulisan Sejarah
Bagian yang sering terlihat adalah foto dokumentasi tokoh besar atau pahlawan Surabaya seperti Walikota Doel Arnowo dan dokumentasi pembangunan Monumen Tugu Pahlawan hingga Museum 10 Nopember. Selain itu juga ada beberapa partisi bertuliskan sejarah singkat Tugu Pahlawan dan Perang 10 Nopember.
Diorama Elektronik, Pemutaran Film Soera ing Baja
Salah satu hal yang menarik untuk diulik adalah pemutaran Film garapan Faizal Anwar “Soera ing Baja” yang menceritakan Perang 10 Nopember. Film ini disebut dokudrama karena merupakan film dokumenter, tapi ada beberapa adegan penting yang dibuat reka adegan. Salah satunya adegan Peristiwa Perobekan Bendera di Hotel Yamato.
Sayangnya, saya dan keluarga tidak menonton film tersebut sampai selesai. Sebab si kecil sudah tidak betah duduk diam. Padahal uapik puol filmnya, cerita sejarah yang anti bosan. InsyaAllah kalau si kecil sudah agak besar, akan saya ajak lagi ke sini.
Maket Bangunan Bersejarah
Maket Rumah Sakit Simpang |
Hal yang saya suka di museum ini ada maket bangunan bersejarah disertai reka adegan dan suasana. Sebagai contoh yang saya lihat ada maket Rumah Sakit Simpang. Selain berisi model bangunan Rumah Sakit Simpang, di dalam maket ini juga ada beberapa figur perawat dan pahlawan yang terluka saat perang. Menarik, bukan?
Koleksi Barang Zaman Perang
Di lantai 1 Museum 10 Nopember ini terdapat koleksi barang di zaman perang. Mulai dari kamera tustel, mesin ketik, baju tentara, patung, dan juga ada patung ikonik yang menggambarkan pejuang perang 10 Nopember 1945 di tengah ruangan.
LCD Display Sejarah Monumen Tugu Pahlawan
Di sini juga ada semacam LCD Display yang menceritakan sejarah pembangunan Monumen Tugu Pahlawan. Jujur, saya baru tahu kalau ada desain awal Tugu Pahlawan yang sempat ditolak oleh Ir. Soekarno setelah melihat pemaparan dari LCD Display.
Desain awal Tugu Pahlawan |
Kira-kira seperti ini desain awal dan akhir yang sampai saat ini jadi Monumen Tugu Pahlawan. Kalau kalian lebih suka desain yang mana, nih?
Eksplorasi Lantai 2, Tidak Kalah Menarik!
Puas eksplorasi di lantai 1, saya dan keluarga pun naik ke lantai 2. Di sini juga tak kalah menarik karena ada diorama statis yang interaktif karena dilengkapi audio dan layar sentuh.
Piramid Gantung
Ikon piramid gantung seperti di dekat pintu masuk Museum 10 Nopember kembali muncul di lantai 2. Kali ini berisi foto Bung Karno, Bung Hatta, dan sebagainya.
Koleksi Laskar Rakyat: Senjata Perang
Di sini juga terdapat koleksi senjata perang seperti pistol, helm perang, dan lain-lain. Beberapa versi seragam Laskar Rakyat juga ada di lantai 2.
Pernik Tempoe Doeloe
Selain senjata perang, di lantai 2 juga ada pernak-pernik tempo dulu seperti sepeda, uang kuno, dan lain sebagainya. Pengunjung bisa berfoto di dekat sepeda kuno yang vibes vintage nya kental sebagai kenang-kenangan.
Diorama Statis
Diorama statis dengan layar sentuh dan audio interaktif |
Tak kalah asyik dengan diorama elektronik di lantai 1, di lantai 2 ada dua ruangan diorama statis. Saat pertama masuk saya pikir lampunya mati, ternyata memang sengaja dimatikan untuk bisa menikmati diorama statis. Mirip di Museum Vredeburg Yogyakarta.
Diorama statis di Museum 10 Nopember mengambil beberapa peristiwa dalam pertempuran 10 Nopember seperti Perobekan Bendera di Hotel Majapahit. Kita bisa mendengarkan audio penjelasan peristiwa dengan memilih menu di layar sentuh. Selain audio penjelasan juga ada efek suara untuk memberikan kesan nyata pada diorama.
Fasilitas di Museum 10 Nopember
Tak hanya menyediakan suguhan museum bawah tanah dengan berbagai sudut yang menarik, ada beberapa fasilitas penunjang yang mendukung kebutuhan para pengunjung.
Kolam Ikan
Di sisi kiri dan kanan museum lantai 1 terdapat kolam ikan. Di kolam ikan ini terdapat berbagai ikan seperti mujair, lele jumbo, dan koi.
Pengunjung bisa memberi makan ikan dengan membeli pakan ikan yang dijual di toko souvenir. Harganya sangat terjangkau, Rp5.000 untuk satu plastik besar. Anak kecil pasti suka aktivitas ini sambil mengenal berbagai jenis ikan.
Toko Souvenir
Masih satu lantai dengan kolam ikan, toko souvenir ini merupakan hasil kerja sama dengan komunitas Roodebrug Soerabaia. Ada kaos, gantungan kunci, topi, dan berbagai souvenir lainnya. Menurut ibu yang sedang menjaga toko, biasanya pengunjung dari luar pulau yang memborong souvenir. Luar biasa, ya! sampai luar pulau yang datang ke sini.
Mushola
Mushola terletak di area Monumen Tugu Pahlawan. Jadi berada di bagian luar museum, berseberangan dengan Tugu Pahlawan, agak jauh dari pintu masuk museum.
Tempat Parkir
Tempat parkir di sini lumayan luas karena biasanya sering ada rombongan wisata yang menggunakan bus. Harga parkir untuk motor Rp5.000, mobil Rp10.000.
Penutup
Kegiatan main ke Museum 10 Nopember bisa memberikan pengalaman baru bagi anak. Tak hanya sekadar memajang foto atau benda bersejarah, Museum 10 Nopember juga menawarkan diorama elektronik dan statis yang memberikan pengalaman belajar sejarah secara interaktif.
Jika ingin benar-benar menikmati eksplorasi Museum 10 Nopember, hindari datang saat weekend atau hari libur di sesi 1. PIlih sesi 2 atau 3 agar lebih sepi. Bisa juga datang saat weekdays atau saat bulan Ramadan seperti yang saya lakukan.
Referensi
- tiketwisata.surabaya.go.id
- https://bappedalitbang.surabaya.go.id/ecobis/wisata/kategori-detail/2
23 komentar
biaya masuknya pun juga sangat terjangkau doong ya dengan fasilitas seoke ini.
Sudah berkali kali
Biasanya aku bertiga, aku dan anak dua saja
Soalnya ayah mereka sibuk kerja wkwkw
Enjoy tapi belajar sejarah
Htm nya murah, tapi cukup bikin anak anak senang dan belajar banyak tentang sejarah ya
Apalagi ada fasilitas mushola jadi pas waktu salat gak bingung cari tempat salat di mana.