Ramadan tanpa persiapan dan strategi sama saja seperti traveling tanpa membawa bekal yang cukup. Mungkin kita akan kelaparan, tak bisa melanjutkan perjalanan, dan memutuskan untuk berhenti di tengah jalan. Padahal tujuan akhir masih jauh di depan dengan segala keindahan yang akhirnya hanya bisa dilihat saja dari kejauhan.
Kalau sudah begitu rugi sekali, bukan? Karena kurang bekal, jadi tidak bisa mendapatkan berkah Allah SWT yang maksimal hingga akhir Ramadan. Tak hanya fisik yang perlu dipersiapkan, jiwa yang bersih dan beberapa hal lainnya pun juga harus dipersiapkan untuk menyambut Ramadan dengan bahagia.
Persiapan Ramadan meliputi FIBANARUI harus diperkencang agar memiliki bekal yang cukup untuk mengarungi bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan Allah SWT. Apa, sih, yang dimaksud dengan persiapan Ramadan FIBANARUI? Yuk, mari kita kumpul untuk membahas persiapan Ramadan dengan FIBANARUI!
Persiapan Pra-Ramadan, Dimulai dari Bulan Rajab
Bulan Rajab saatnya menanam, bulan Sya’ban saatnya menyiram tanaman, bulan Ramadan saatnya menuai hasil.”
Ada yang pernah mendengar kalimat di atas? Mungkin bagi yang baru membaca akan bertanya-tanya, kenapa justru saat bulan Ramadan menuai hasil, bukankah Ramadan itu bulan untuk menanam kebaikan? Saya pun juga awalnya begitu. Namun, ternyata penjelasannya berhubungan dengan persiapan Ramadan.
Bulan Rajab merupakan salah satu dari 4 bulan suci yang disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. At-Taubah: 36). Di bulan Rajab, semua amal kebaikan akan dilipatgandakan dan amal keburukan juga dilipatgandakan. Sebenarnya persiapan menyambut Ramadan sudah bisa dilakukan sejak bulan Rajab.
Di bulan Rajab sudah bisa mulai untuk melakukan kebaikan atau ibadah seperti memperbanyak sedekah, sholat sunnah, puasa sunnah, memaafkan orang lain, meminta maaf, dan lain-lain. Jadikan bulan Rajab sebagai bulan untuk melatih diri agar selalu basah dengan kebaikan dan menjauhi keburukan yang dibenci Allah SWT.
Setelah membiasakan diri untuk berbuat baik dan menjauhi larangan Allah, saatnya untuk mulai merutinkan atau menambah amalan-amalan lain di bulan Sya’ban. Rawat dan tambahkan pupuk untuk segala kebaikan dan amalan yang sudah tebiasa sejak bulan Rajab agar makin subur di bulan Sya’ban.
Gong atau puncak dari apa yang kita tanam di bulan Rajab adalah bulan Ramadan. Bulan panen pahala dan ampunan. Setelah terbiasa melakukan ibadah, kebaikan, dan amalan selama dua bulan berturut-turut, tinggal melanjutkan kebiasaan tersebut saja di bulan Ramadan. Selain itu juga bisa meningkatkan level iman dengan meluruskan niat semata-mata hanya untuk Allah SWT.
Nah, kalau sudah persiapan pra-Ramadan sejak bulan Rajab, ibadah di bulan Ramadan akan terasa lebih ringan karena sudah dibiasakan. Kalau belum melakukan persiapan pra-Ramadan, tenang saja masih bisa dikejar dengan persiapan Ramadan yang meliputi FIBANARUI alias persiapan Fisik, Batin, Anak, Amalan, Rumah, dan Ibadah khusus. Saya jadikan akronim agar mudah mengingat dan bisa ditelusuri kira-kira persiapan apa saja yang kurang untuk menunjang bekal selama Ramadan.
Sambut Ramadan dengan Persiapan FIBANARUI
Bagaimana seharusnya sikap sebagai umat muslim dalam menyambut Ramadan? Tentu harus dengan hati yang bahagia. Sebab, sesuatu yang disambut dengan bahagia akan bisa dijalankan lebih ikhlas dan semeleh.
Biar bisa lebih bahagia menyambut Ramadan, coba, deh lakukan persiapan Ramadan FIBANARUI (FIsik, Batin, ANak, Amalan, RUmah, Ibadah khusus) sebagai berikut:
1. Fisik
Beberapa minggu yang lalu saat ingin puasa sunnah, di tengah siang tiba-tiba badan panas disertai perut yang mual. Niatnya ingin melanjutkan puasa hingga akhir, tapi apa daya fisik saya saat itu tidak mendukung. Penyebabnya sepele karena kurang tidur dan tidak sempat sahur.
Oleh karena itu, kondisi fisik yang prima sangat penting untuk menyambut Ramadan dengan sehat nan bahagia. Beberapa cara yang saya lakukan untuk persiapan fisik adalah:
Merawat diri
Tampaknya sepele, ya, menyambut Ramadan dengan merawat diri seperti melakukan perawatan tubuh dan wajah. Namun, kita bisa meniatkan hal sepele tersebut seakan-akan seperti menyambut tamu agung. Anggap saja sebagai upaya mendekat ke Sang Pencipta dengan versi terbaik diri sendiri.
Jaga makanan dan minuman
Sebisa mungkin hindari makanan berminyak, gorengan, dan junk food. Beri asupan air untuk tubuh minimal 2 liter per hari. Bisa dibagi 1 liter saat sahur dan 1 liter atau lebih saat berbuka puasa hingga tidur.
Jaga kesehatan
Selalu sedia payung sebelum hujan, sedia booster daya tahan tubuh sebelum sakit. Selain menyediakan makanan bergizi dan bernutrisi, siapkan pula madu dan kurma untuk booster daya tahan tubuh.
2. Batin
Fisik sudah siap, setelah itu batin dan mental yang perlu dipersiapkan untuk menyambut Ramadan. Jika fisik saja yang kuat, tapi batin atau mental rapuh, ibadah Ramadan tidak akan bisa maksimal.
Bertaubat
Hal pertama untuk mempersiapkan batin adalah niat dan melakukan taubat. Allah SWT membuka pintu taubat seluas-luasnya hingga pada akhirnya akan ditutup saat kiamat nanti. Saya jadi ingat pesan Habib Umar Hafidz dalam sebuah dokumentasi kajian online agar jangan sekali-kali menyerah untuk bertaubat.
Setiap kali berbuat salah, langsung taubat. Berbuat salah lagi, taubat lagi. Jangan turuti setan yang menyesatkan dengan berputus asa terhadap ampunan Allah SWT.
Meminta Maaf dan Memaafkan Orang Lain
Setelah melakukan taubat, meminta maaf kepada orang lain dan memaafkan orang lain. Jangan kotori hati dengan perasaan dendam karena belum memaafkan orang lain sepenuhnya.
Jika masih belum bisa memaafkan orang lain, coba berikan afirmasi untuk memaafkan orang lain semata-mata karena Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat Islam pasti tahu sendiri bagaimana Allah Maha Pemaaf dan bagaimana Baginda Nabi juga mudah sekali untuk memaafkan.
Mendekatkan diri Kepada Allah
Kapan terakhir kali menjawab adzan yang berkumandang atau kapan terakhir kali membuka Al-Qur'an untuk sekadar membacanya? Di bulan Ramadan ini saatnya untuk pulang dari urusan duniawi, mendekati kembali Allah SWT yang mungkin sudah lama namanya tidak kita sebut.
Mengenal dan Mendekati Kembali Baginda Rasul
Selain mendekati Allah, ada satu orang yang harus kita kenal dan dekati kembali jika tak pernah sekalipun menyebut namanya. Orang yang nantinya akan memberikan syafaat di akhirat kepada seluruh umatnya. Orang dengan tangga yang paling dekat dengan Allah, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Bahkan, Allah pun senantiasa ikut bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Yuk, dekati nabi, kenalan lagi dengan melantunkan sholawat, dan baca-baca buku lagi tentang baginda Nabi. Resapi seluruh perjuangan beliau agar para umatnya bisa selamat sampai di akhirat nanti. Beliau saja sering mendoakan kita saat masih hidup, berharap juga bisa bertemu kita, para umatnya yang tidak bisa melihat wajah beliau karena terpisah oleh jarak dan waktu. Tegakah kita sekali pun tak mengenal Baginda Nabi lebih dekat?
3. Anak
Salah satu tantangan puasa dan melakukan ibadah di bulan Ramadan bagi saya pribadi adalah mengkondisikan anak. Bagi yang masih menantikan kehadiran buah hati, saya doakan semoga Allah menyegerakan penantian itu. Beberapa hal yang saya siapkan untuk anak ketika menyambut Ramadan adalah sounding, aktivitas tema Ramadan dan read aloud kisah 25 Nabi.
Sounding ke anak yang masih berusia 3 tahun ini sudah dilakukan sebelum masuk bulan Ramadan, bertepatan dengan hari kelahiran si kecil di bulan Sya'ban. Kami (saya dan suami) mengambil momen kelahiran si kecil untuk sounding agar si kecil bisa "tenang" di bulan Ramadan wkwkwk.
Mulai mengajaknya ikut sholat tarawih di rumah meskipun sudah pasti tingkahnya bakal, ya, begitulah. Mengajarkan berbagai doa, sholawat, menanamkan iman, dan adab sehari-hari.
4. Amalan
Sorotan kegiatan yang mengundang rasa bahagia dalam menyambut Ramadan adalah amalan. Ketika suatu amalan itu diniatkan lillahita'ala, insyaAllah lebih berkah dan bisa mendinginkan hati. Berikut beberapa amalan yang bisa dilakukan dalam persiapan awal Ramadan.
Sedekah
Gemar sedekah, anti hidup mewah. Begitu Baginda Nabi Muhammad mencontohkan bagaimana seharusnya mengelola harta benda. Sedekah itu juga tak melulu dengan uang, bisa dengan barang atau apa pun yang bisa dibagi ke sesama. Bahkan, sedekah dengan setengah butir kurma pun sudah bisa menyelamatkan kita dari api neraka (HR. Bukhari dan Muslim).
Perbanyak Dzikir
Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung)”
Basahi setiap lisan kita dengan kalimat dzikir yang mungkin ringan saat diucapkan, tapi bisa memberatkan timbangan di akhirat kelak. Bisa dimulai dengan kedua kalimat dzikir di atas. Wallahu’alam bishowab.
Perbanyak Sholawat
Salah satu cara agar bisa dikenali Baginda Nabi kelak adalah dengan sholawat. Di bulan Ramadan ini perbanyak sholawat untuk sekadar menyampaikan salam serta kerinduan kepada Nabi Muhammad SAW, kekasih Allah yang juga selalu merindukan kita.
Quran Journaling
Agar bisa lebih mengenal betapa dahsyatnya muzizat Nabi Muhammad SAW, yaitu Al-Qur’an, bisa lakukan journaling Al-Qur’an. Qur’an journaling ini berbeda dengan menafsiran Al-Qur’an. Saat journaling, kita hanya memahami makna kata lewat tafsir yang sudah ada, lalu merefleksikan makna ayat tersebut sesuai dengan apa yang kita rasakan.
Contoh Qur'an Journaling |
Secara sederhana, caranya cukup pilih satu ayat di dalam Al-Qur’an yang merepresentasikan suatu hal. Misalnya Al-Baqarah:195 tentang orang-orang yang berbuat baik. Pahami artinya lebih dalam lewat tafsir online seperti Ibnu Katsir, gali kata yang mungkin memiliki arti menarik, dan tuliskan refleksi ayat tersebut dengan diri sendiri.
5. Rumah
Selanjutnya ada rumah yang juga perlu disiapkan untuk menyambut Ramadan. Paling mudah adalah dengan membersihkan rumah. Sebab, kebersihan adalah sebagian dari iman. Kalau rumah bersih, ibadah di rumah pun lebih terasa menyenangkan.
6. Ibadah Khusus
Terakhir, persiapan Ramadan yang juga bisa mengundang banyak kebahagiaan adalah melakukan ibadah khusus seperti tadarus dan memperbanyak sholat sunnah. Bisa mulai dengan sholat tarawih dan witir, sholat taubat, sholat tahajud, sholat duha, dan lainnya.
Penutup
Itulah persiapan Ramadan versi Anggita Ramani dengan FIBANARUI (Fisik, Batin, ANak, Amalan, Rumah, dan Ibadah Khusus) yang insyaAllah bisa membuat kita menyambut Ramadan dengan lebih bahagia, ikhlas, dan semeleh. Sebab, Ramadan itu tak sekadar tentang puasa, sholat tarawih dan witir. Lebih dari itu, Ramadan adalah bulan suci dimana kita bisa memperbaiki komunikasi dengan Allah SWT dan kekasih-Nya, Nabi Muhammad SAW. Dua hal yang selalu mencintai kita lebih dari apa pun di dunia.
Siapa lagi yang bakal mau menerima manusia penuh dosa seperti saya contohnya, kalau tidak Allah SWT dan Baginda Rasul? Oleh karena itu, bulan Ramadan ini adalah kesempatan untuk meraih ampunan dan rahmat Allah SWT.
Referensi
- Diskusi Kelas Qur’an Journaling dengan The Quran Journal Indonesia
- https://nu.or.id/nasional/bulan-rajab-menanam-syaban-menyiram-ramadhan-memanen-fJupX
- https://rumaysho.com/1394-ringan-di-lisan-berat-di-timbangan.html
9 komentar
Menginspirasi sekali artikelnya dan sangat bermanfaat.
Jazakillah khairan 💕