Mba, apakah boleh menulis artikel untuk target rutin ngeblog lewat ChatGPT?”
Hah? ChatGPT? Apaan, tuh? Salah satu pertanyaan dari peserta Workshop Blogging tersebut sontak membuat saya bingung. Jujur kalau masalah berita atau teknologi, saya memang sedikit kurang update. Ternyata, salah satu produk AI dari OpenAI tersebut sudah viral di kalangan gen Z dan milenial karena bisa membuat artikel otomatis lewat ChatGPT.
Yap! ChatGPT yang menurut saya mirip virtual assistant ini bisa digunakan untuk membuat artikel otomatis secara cepat dan bisa memberikan jawaban-jawaban yang hampir akurat untuk setiap pertanyaan. Seperti apa sih presisi dan keakuratan ChatGPT dalam menulis artikel otomatis secara instan? Yuk, ikuti pembahasan secara detil di dalam artikel ini.
Mudahnya Membuat Artikel Otomatis Lewat ChatGPT Berkat AI
Di era digital yang mulai didominasi dengan kecerdasan buatan atau bahasa gaulnya AI (Artificial Intelligence), mulai muncul berbagai teknologi untuk memudahkan manusia. Bahkan, bisa jadi menggantikan pekerjaan manusia di masa mendatang. Antara ngeri dan merasa terbantu, sih.
Salah satu kecerdasan buatan yang saat ini viral adalah ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI, salah satu perusahaan teknologi AI yang berbasis di San Francisco, California. Perusahaan OpenAI didirikan oleh sekelompok tokoh bidang teknologi seperti Elon Musk, Sam Altman, Greg Brockman, Ilya Sutskever, John Schulman, dkk. pada tahun 2015.
Kenalan dengan ChatGPT?
ChatGPT (Chat Generative Pre-trained Transformer) merupakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mampu memahami bahasa manusia dan merespons secara otomatis. Chat GPT dibuat berdasarkan model bahasa GPT-3 (Generative Pre-trained Transformer 3). Model bahasa tersebut mampu mempelajari pola bahasa dari banyak dokumen dan sumber online, membuatnya mampu merespons dengan konteks yang lebih baik daripada mesin otomatisasi bahasa lainnya.
Secara sederhana ChatGPT bisa merespon pertanyaan, bahkan membuat artikel otomatis karena memiliki data referensi pola bahasa yang sangat banyak dari sumber online. Jangan dibayangkan datanya cuma belasan atau puluhan seperti artikel blog, ya. Data yang terhimpun dalam model bahasa GPT-3 ini milyaran.
Selain membuat artikel, ChatGPT ini juga bisa berfungsi sebagai Chat Bot yang bisa memberikan jawaban natural, bertanya seputar pengetahuan umum, translate antar bahasa, bahkan editing kalimat sesuai PUEBI. Hasil jawabannya menurut saya lebih smooth, akurat, dan masuk akal, meskipun belum 100%.
Contohnya seperti gambar hasil tangkapan layar di atas. Saya bertanya tentang pengetahuan umum, meminta untuk terjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, dan edit kalimat agar sesuai PUEBI. Bagaimana, menurut teman-teman hasilnya?
Cara Login ChatGPT
Cara untuk menggunakan ChatGPT atau login ChatGPT sangat gampang. Cukup masuk ke laman Log in ChatGPT. Ketikkan nama email dan password, lalu klik sign up jika belum mendaftar dan klik login jika sudah mendaftar. Kode OTP akan dikirim lewat sms atau WhatsApp bagi yang beru pertama kali mendaftar. ChatGPT pun siap untuk digunakan.
Kira-kira tampilan versi desktop dan mobile seperti gambar di atas. ChatGPT yang saya gunakan yang versi gratis. Ada juga yang versi upgrade dengan membayar 20 USD per bulan atau sekitar Rp280.000. Beda versi gratis dan berbayar ada di 3 poin, yaitu:
- Ketersediaan layanan ChatGPT: versi gratis ada batasan pengguna saat diakses banyak orang, versi berbayar tidak ada batasan pengguna
- Kecepatan respon jawaban: versi gratis standar, versi berbayar super cepat
- Prioritas akses jika ada upgrade: versi gratis update reguler, versi berbayar dapat prioritas update lebih dulu
Cara Membuat Artikel Lewat ChatGPT
Setelah masuk ke halaman ChatGPT. Langsung saja ketikkan artikel dengan tema apa yang ingin dibuatkan secara otomatis oleh ChatGPT. Misalnya ingin artikel dengan tema cara mengajarkan anak untuk berpuasa. ChatGPT akan langsung membuatkan artikel dalam hitungan menit, tergantung jumlah kata dalam artikel yang diinginkan.
Bisa juga memberikan detil seperti berapa kata, gaya bahasa yang diinginkan, atau detil artikel lain yang dibutuhkan. Namun, ChatGPT hanya bisa memberikan referensi artikel online saja dan tidak bisa memberikan referensi berupa jurnal internasional karena tidak memiliki akses database ke sana.
Pembahasan Artikel Otomatis Hasil ChatGPT
Gampil banget, bukan? Membuat artikel otomatis lewat ChatGPT rasanya seperti membuat mi instan. Tinggal cemplung-cemplung dan beres!
Eits, ada tapinya, nih. Artikel otomatis buatan ChatGPT tentu saja ada kekurangan dan kelebihan karena buatan mesin. Yuk, bedah artikel hasil ChatGPT dari beberapa aspek.
Artikel hasil buatan ChatGPT |
Tata Kalimat
Dimulai dari tata kalimat, artikel buatan ChatGPT ini sudah memiliki tata kalimat standar sesuai kaidah SPOK. Tanda baca, kata hubung, dan kalimat majemuk (jika ada) pun secara keseluruhan juga oke. Namun, artikel tersebut masih belum memenuhi kaidah SEO.
Typo
Karena artikel ini dibuat oleh mesin, jelas hampir tidak ada typo sama sekali. Keakuratan kata yang diketik tanpa typo bisa mencapai 100%.
Keunikan
Sayangnya, artikel buatan ChatGPT ini tidak memiliki keunikan yang berarti. Hasil artikel hanya berupa kalimat standar yang mungkin sering dipakai orang. Padahal tulisan seorang blogger biasanya punya keunikan sendiri-sendiri yang membuat tulisan mereka berbeda.
Story Telling
Menurut saya pribadai artikel otomatis dari ChatGPT juga kurang menyajikan story telling. Kalimatnya memang standar baku, tapi terasa kaku.
Kecepatan
Soal kecepatan dalam membuat artikel jangan ditanya. D hitungan detik atau menit artikel instan sudah siap, tergantung dari berapa kata yang kita inginkan dalam satu artikel.
Rawan Duplikasi Konten
Artikel otomatis hasil dari ChatGPT tentu saja lebih rawan terjadi duplikasi konten karena tidak ada keunikan maupun gaya story telling. Artinya kalau memaksa untuk memasang artikel di blog tanpa disunting dulu, ada kemungkinan mesin pencari akan menganggap blog kita itu plagiat. Jadi, tetap harus ada campur tangan manusia untuk menyunting tulisan agar punya keunikan.
Artikel ChatGPT, Yay or Nay?
Berdasarkan analisis saya terhadap kualitas konten, artikel otomatis hasil dari ChatGPT bisa digunakan untuk bahan posting dengan catatan wajib disunting lebih dahulu. Kita bisa tetap mengatur ide, gaya bahasa, dan isi artikel secara detil agar isinya menarik. Jangan lupa sesuaikan gaya bahasa dengan tulisan di blog.
Apakah Bisa Teknologi AI dalam ChatGPT Menggantikan Kiprah Blogger?
Nah, terus, gimana, nih? Apakah ChatGPT bisa menggeser pekerjaan blogger sebagai content writer?"
Kalau untuk saat ini, tidak. Sebab teknologi AI dalam ChatGPT tetap masih di bawah kecanggihan otak manusia buatan Sang Pencipta.
Artikel otomatis dari ChatGPT masih tetap perlu pendampingan dari blogger agar menjadi artikel yang punya keunikan. Selain itu juga tetap perlu campur tangan manusia untuk menyesuaikan gaya bahasa.
Namun, suatu saat nanti bisa saja pekerjaan blogger digantikan oleh AI jika teknologi kecerdasan buatan tersebut semakin berkembang. Satu-satunya cara untuk tetap bisa mengontrol teknologi adalah dengan adaptif terhadap perubahan dan memiliki kreatifitas tinggi.
Penutup
Kemudahan teknologi yang ditawarkan oleh ChatGPT dalam membuat artikel harus disikapi dengan adaptif dan kreatif. Tangan manusia tetap dibutuhkan dalam mengontrol teknologi untuk memberikan dampak positif. Tentu saja kalau ada teknologi yang memudahkan, why not?
Membuat artikel otomatis lewat ChatGPT memang bisa dilakukan dalam jangka waktu sangat cepat. Namun, kualitas artikel masih standar dan rawan duplikasi konten. Jika memang suatu saat pekerjaan blogger dalam membuat artikel bisa digantikan oleh ChatGPT, kita bisa putar otak untuk membuat jenis pekerjaan baru. Bisa sebagai penyunting artikel atau pemasok artikel lewat ChatGPT dengan membeli versi upgrade. Win-win solution, bukan?
Referensi
https://openai.com/blog/chatgpt
19 komentar
Jadi benar, tetap sentuhan tangan langsung itu lebih baik dan punya ruh.
Katanya kalau lagi gak ada ide nulis, bisa minta tolong ke ChatGPT. Selain akurasinya lumayan bagus, kita cek artikelnya memang original. Agak ajaib, tapi teknologi sungguh membuat kita memasuki dunia baru.
Semoga bisa jadi sumber inspirasi, bukan kemandegan inspirasi ya..
Namun perlu hati hati
Kalau kena plagiat bisa runyam urusan blog kita
ada bbrp yg postingan nya tuh miriiipppp.
bisa jd pakai chat gpt juga.
Tapi aku belum pernah coba sih
Kalau sekadar tulisan sih mungkin bisa, nggak akan bisa bercerita
Tapi saya nulis artikel karena suka, walaupun ada teknologi ini mungkin akan tetap nulis 😀
Mungkin AI ChatGPT ini hanya sekadar fitur pendukung aja kali ya Mba, selebihnya mah tetap otak kita yang canggih 😄