"Emangnya kenapa, sih, harus mengenalkan buku pada anak? Kan, nggak semua anak suka membaca?"
Dulu saya termasuk orang yang pernah berpikir seperti itu. Masalahnya, kemampuan membaca itu termasuk salah satu kemampuan dasar dalam bertahan hidup. Ditambah lagi, mengenalkan buku pada anak tidak sama dengan memaksa anak untuk gemar membaca.
Saya jadi ingat kasus kerabat jauh dari keluarga yang pernah jadi korban penipuan karena tidak bisa membaca. Beliau bercerita bahwa ada orang yang mengaku minta tanda tangan untuk surat kuasa. Nyatanya itu adalah surat untuk menjual tanah miliknya.
Miris sekali, kan? Hanya karena beliau tidak bisa membaca, harus kehilangan aset untuk masa tua. Oleh karena itu mengenalkan buku pada anak sejak dini penting sebagai jembatan agar anak gemar membaca tanpa dipaksa.
Sebenarnya apa saja manfaat mengenalkan buku pada anak? Bagaimana tips mengenalkan sampai membuat anak suka dengan buku?
Manfaat Luar Biasa Mengenalkan Buku Pada Anak, Beyond Your Imagination!
Selain bermanfaat sebagai pondasi awal kemampuan membaca, mengenalkan buku pada anak ternyata memiliki manfaat yang luar biasa. Manfaatnya tidak bisa dirasakan secara instan, tapi bisa mengasah kecerdasan anak di masa depan (Hargrave dan Sénécal, 2000). Yuk, simak berbagai manfaat mengenalkan buku sejak dini ke anak.
1. Meningkatkan Kreativitas dan Imajinasi
Rutin membacakan buku kepada anak dengan nyaring (read aloud) bisa merangsang imajinasi anak untuk berkembang dengan menjelajahi peristiwa, tempat, atau waktu di luar pengalaman mereka. Imajinasi yang terstimulasi dengan baik juga akan merangsang kreativitas anak dalam menyelesaikan masalah. Hal inilah yang bisa membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan emosi.
2. Melatih Kemampuan Kognitif
Mengenalkan buku kepada anak dengan cara membacakannya juga melatih kemampuan kognitif anak. Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk berpikir logis, memecahkan masalah, mengingat, pemilihan kata, dan atensi.
3. Melatih Kemampuan Bahasa
Dalam penelitian Hargrave dan Sénécal (2000), anak yang sering dibacakan buku memiliki ragam kosa kata lebih banyak dibandingkan anak yang tidak dibacakan buku sejak kecil. Millard (2000) juga menyimpulkan bahwa aktivitas membaca sejak bayi bisa meningkatkan literasi anak. Ketika anak sering mendengar bacaan buku cerita dari orang tuanya, jaringan otak yang terhubung dengan kemampuan bahasa akan lebih berkembang.
4. Mempererat Bonding dengan Orang Tua
Tak hanya merangsang kecerdasan anak secara menyeluruh, membacakan buku untuk anak juga dapat mempererat bonding dengan orang tua. Jika anak sudah nyaman, maka anak akan selalu menjadikan orang tua sebagai rumah untuk pulang jika sudah jauh berpetualang saat dewasa nanti.
5. Melatih Fokus dan Konsentrasi
Dilansir dari laman EarlyMoments, proses mengenalkan buku pada anak akan membuat perubahan perilaku anak dari yang sulit berkonsentrasi menjadi lebih fokus, serta konsentrasi dalam waktu yang lama. Ketika anak mulai memahami aktivitas membaca, akan muncul disiplin diri, waktu simpan memori yang lebih baik, dan rentang perhatian yang lebih lama.
Pengalaman Mengenalkan Buku Sejak Bayi: Mulai Acuh, Disobek, Hingga Akhirnya Suka
Dunia nyata kadang tak seindah adegan video reels di instagram.”
Coba hayati dan resapi kalimat di atas. Mungkin ada beberapa postingan tentang read aloud di instagram yang menunjukkan betapa menurutnya di anak saat dibacakan buku oleh ibunya. Setelah itu, ibu auto percaya diri mencoba sendiri di rumah. Ternyata, oh, ternyata, reaksi anak sungguh di luar prediksi BMKG wkwkwk!.
Anak tidak mau disuruh duduk untuk dibacakan buku. Kadang bukunya digigit atau disobek karena terlalu antusias melihat betapa lucunya buku anak zaman sekarang. Hayo, siapa yang pernah merasakan seperti ini?
Tenang, saja, reaksi seperti ini termasuk wajar karena saya pun juga mengalaminya. Saya salah strategi dalam memilih bahan buku bacaan, sehingga ada beberapa buku yang sobek korban rasa penasaran anak. Namun, setelah perang yang cukup sengit selama beberapa bulan, akhirnya si kecil sekarang ketagihan untuk dibacakan buku. Dia juga sudah mulai paham untuk menjaga semua buku yang ia punya.
Jadi, tidak usah berkecil hati atau berburuk sangka kalau anaknya tidak akan pernah mau dibacakan buku. Semua ada caranya untuk mengenalkan buku sekaligus membangun rasa cinta anak terhadap buku.
Tips Mengenalkan Buku Pada Anak
Nah, ini dia tips dari saya untuk mengenalkan buku kepada anak sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap buku. Proses tiap anak bisa berbeda-beda. Nikmati saja, ya, nggak usah FOMO dengan ibu-ibu yang lain. Cukup fokus dengan proses masing-masing.
1. Pilih Jenis Bahan Buku Sesuai Usia Anak
Ini termasuk kesalahan saya saat mengenalkan buku, sehingga berakhir sobek akibat rasa penasaran anak. Saya menggunakan buku berbahan kertas majalah saat pertama kali mengenalkan buku pada anak.
Harusnya untuk anak usia 1-2 tahun lebih baik menggunakan buku berbahan empuk (softbook) atau board book tebal. Pilih buku dengan kualitas bagus agar tahan banting saat anak mulai penasaran hingga menggigit buku, menginjak buku, atau melemparnya.
2. Pilih Tema Buku Sesuai Sesuatu yang Disukai Anak
Pilih buku dengan tema yang sedang disukai anak. Misalnya saja anak sedang tertarik dalam mengenal binatang. Cari buku dengan tema cerita binatang. Jangan paksa anak untuk mendengarkan cerita yang tidak mereka suka.
3. Mulai Bacakan Buku dengan Teknik Read Aloud
Bacakan buku dengan teknik read aloud. Bisa baca pengalaman saya pertama kali menerapkan teknik read aloud saat membacakan buku untuk anak. Pastinya juga penuh dengan tantangan.
4. Berikan Jadwal Rutin Read Aloud Secara Bertahap
Jadwalkan agenda membaca nyaring secara rutin. Mulainya bertahap misal seminggu sekali, kemudian seminggu 2 kali, seminggu 3 kali, hingga rutin setiap hari. Sesuaikan juga kondisi anak. Kalau sedang tidak mood jangan dipaksa.
5. Sesekali Sisipkan Bookish Play
Sesekali sisipkan bookish play saat membacakan buku untuk anak. Buat permainan berdasarkan buku sesuai usia anak.
6. Jangan Terlalu Banyak Melarang
Saat mengenalkan buku, reaksi anak bakal bervariasi. Ada yang santai, ada yang sangat penasaran, ada yang cuek, dan lain-lain.
Jangan terlalu banyak melarang anak saat mereka sedang eksplorasi dengan buku. Jika terlalu banyak dilarang, anak bisa langsung "ilfeel" dengan buku.
7. Ajak Anak Membaca Buku di Alam
Coba ajak anak membaca buku di alam. Pilih buku bertema alam, sehingga anak juga bisa langsung observasi benda-benda di sekitarnya yang ada di buku.
8. Belikan Buku Anak yang Interaktif
Jika anak sudah mulai terbiasa dengan buku, belikan anak buku bacaan interaktif. Misalnya model buku pop up atau model buku yang ada mainannya.
9. Ajak Anak Mencari Hal yang Diceritakan dalam Buku di Kehidupan Nyata
Biar anak tidak bosan, ajak anak mencari hal yang diceritakan dalam buku di kehidupan nyata. Misalnya buku tentang binatang, tumbuhan, atau cerita kehidupan sehari-hari. Anak akan merasakan bahwa dari buku mereka bisa menemukan serta eksplorasi hal-hal baru.
Penutup
Mengajarkan anak untuk mengenal buku memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, ada proses bertahap agar anak sedikit demi sedikit mengenal buku, mulai suka, dan akhirnya terbiasa.
Beberapa tips untuk mengenalkan buku pada anak secara fun yang sudah dijabarkan, berdasarkan pengalaman pribadi. Hasilnya bisa berbeda-beda sesuai dengan pribadi setiap anak.
Referensi
- EarlyMoments.2016. “Why Reading to Children is So Important” https://blog.earlymoments.com/why-reading-to-children-is-so-important/
- Hargrave, Anne and Sénécal, Monique. 2000. "A book reading intervention with preschool children who have limited vocabularies: the benefits of regular reading and dialogic reading", Early Childhood Research Quarterly, Volume 15, Issue 1, 2000, Pages 75-90, ISSN 0885-2006, https://doi.org/10.1016/S0885-2006(99)00038-1.
- Millard, E., Taylor, C., & Watson, S. 2000. “Books for Babies means books for parents too: the benefits of situating the earliest stages of literacy in the framework of the wider community”. Literacy (formerly Reading), 34(3), 130–133. doi:10.1111/1467-9345.00148
1 komentar
Gambarnya bagus2 dan menarik anak kecil. Makanya aku dan adekku langsung tertarik. Dibacain dulu, trus pelan2 kami diajarin baca. Pas 3 THN udah lancar baca, baru mulai baca sendiri.
Trus papa juga pake cara tiap kami ultah kado yg Diksh selalu sama. Ke toko buku, kami boleh ambil buku sebanyak apapun asal kuat bawa dalam keranjang. Triknya, keranjang kami taro di lantai, jadi kalo terlalu berat, kami dorong berdua 😂.
Cara2 papa tadi aku terapin ke anakku. Syukurnya mereka jadi suka membaca juga.mau beli buku apapun, aku pasti kabulin. Tapi kalo mainan, aku cek dulu manfaat faedahnya 🤣