Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Belajar Peka dengan Lansia Lewat Doraemon Stand by Me 2

Doraemon Stand by Me 2

Halo teman online! Setelah sekian lama, akhirnya aku sempat juga nonton Doraemon Stand by Me 2 lewat salah satu platform OTT. Di seri kedua dari Doraemon Stand by Me, ini aku sampai menangis sesenggukan, say. Padahal, saat nonton Doraemon Stand by Me yang pertama aku hanya menitikkan air mata saja.

Di seri kedua ini, ceritanya masih berkaitan dengan Stand by Me yang pertama, tapi menurutku tema yang diambil jauh lebih dalam. Bukan sekadar tentang persahabatan Nobita dan Doraemon, tapi film ini mengajarkanku untuk peka dengan lansia seperti kakek atau nenek kita.

Nah, pelajaran seperti apa yang bisa diambil dari Doraemon Stand by Me 2 terhadap lansia? Yuk, intip sedikit bocoran cerita, serta pembahasan tentang cinta nenek kepada cucunya dalam artikel ini.


Doraemon Stand by Me 2, Lebih Banjir Air Mata

Saat nonton Doraemon Stand by Me 2, ending film membuatku menangis tersedu-sedu sampai si kecil ikut memelukku. Ia mengira aku sedang kesakitan, sehingga butuh ditenangkan. Sampai dibawakan tisu, lalu mengelap air mataku.

Nyatanya film kedua dari seri Doraemon Stand by Me ini mengingatkanku pada almarhum nenek dari ibu yang selalu menemaniku bermain sejak kecil. Jadi memang ada kenangan nostalgia yang mencuat selama menonton film.

Inti Cerita

Karena ini film sudah lama, nggak apa-apa ya kalau muncul spoiler? Kalau tidak suka spoiler boleh skip baca sub-bab ini.

Inti cerita dari Doraemon Stand by Me 2 adalah janji Nobita di masa kini ke neneknya di masa lalu untuk memperlihatkan siapa pengantin Nobita di masa depan. Nobita tiba-tiba rindu neneknya yang sudah meninggal, lalu berkunjung ke masa lalu untuk sekadar melihat neneknya dari jauh. Sekalian nostalgia masa kecil ceritanya.

Di tengah ia mengamati neneknya, ia tak sengaja mendengar keinginan terakhir nenek untuk melihat nobita sekolah pakai tas punggung. Nobita yang sangat sayang neneknya pun auto menunjukkan diri sambil membawa tas punggung.

Neneknya yang sudah sepuh itu pun happy, dong! Eh, ternyata sang Nenek jadi ingin melihat pengantinnya Nobita di masa depan. Nobita pun berjanji akan memperlihatkan pengantinnya di masa depan. Apakah Nenek bisa melihat Nobita dan pengantinnya di masa depan? Cuss tonton aja filmnya, ya!

Tokoh Cerita

Stand by Me 2 masih menggunakan tokoh tetap seperti Nobita, Doraemon, Shizuka, Giant, dan Tsuneo. Ada tambahan tokoh seperti nenek nobita yang sebenarnya sudah pernah muncul dalam anime Doraemon yang dulu biasanya tayang setiap hari Minggu. Jadi, sudah tidak asing lagi dengan tokoh dalam Stand by Me 2.

Alur Cerita

Alur cerita dalam Doraemon Stand by Me 2 ini termasuk alur campuran. Jadi ada latar cerita masa kini, masa lalu, dan masa depan. Ada juga beberapa scene film yang terulang perkara mesin waktu Doraemon.

Jadi, kalau nonton di awal mungkin agak bingung kenapa scene cerita aneh. Jangan khawatir karena di pertengahan cerita akan terjawab dengan sendirinya.

Pesan Film

Film Doraemon Stand by Me 2 memberikan pesan tentang bagaimana kita bersikap terhadap lansia, apalagi keluarga kita. Kita harus menyayangi mereka, lebih mendengarkan mereka, dan kalau bisa mengabulkan keinginan mereka sebelum pulang ke Sang Pencipta.

Jujur, aku pribadi langsung mewek karena teringat almarhum nenek. Dulu aku tidak bisa menemani saat-saat terakhir karena sedang ada urusan pekerjaan. Ditambah lagi, selama ini aku di Surabaya dan nenek di desa. Boleh pinjam mesin waktu Doraemon, nggak, sih?


Cinta Nenek Kepada Cucunya

Satu lagi highlight dari film Doraemon Stand by Me 2 adalah cinta nenek kepada cucunya. Bisa dibilang cinta mereka ke cucu bisa mengalahkan cinta ke anak kandung.

Seperti scene nenek Nobita yang baru pulang dari keliling kota cari kembang api buat Nobita yang masih balita. Eh, ternyata nggak ada yang jual kembang api di kota. Sedih, nggak, sih?

Nah, berikut beberapa ingatanku tentang kakek dan nenek yang saat aku kecil sudah masuk usia lansia. Yuk, nostalgia bareng! Siapa tahu kenangannya sama.

Suka Memanjakan Cucu

Dulu aku amat sangat dimanja nenek dari ibu. Selalu dibela kalau sedang dimarahi atau diomeli ibu. Nah, setelah aku punya anak, ibuku dan ibu mertua ternyata juga begitu ke anak akoh.

Suka Bercerita

Nenek dari ibu suka sekali bercerita tentang masa mudanya. Termasuk masa-masa sulit saat masa penjajahan Belanda dan Jepang dulu. Kadang nenek juga suka mendongeng kisah kancil.

Rela Berkorban

Nenek selalu rela berkorban demi cucunya. Dulu saat masih di desa, nenek sering sekali membelikanku jajan atau kadang mainan.

Tak jarang nenek itu sampai sering makan nasi tanpa lauk demi cucunya. Ya, gimana, lauknya auto diberikan ke cucunya semua.

Masakan Nenek Selalu Enak

Satu yang aku ingat adalah masakan botok lele nenek yang sangat enak. Bahkan, ibuku sendiri tidak bisa memasak dengan rasa yang persis seperti masakan nenek.


Beberapa Lansia yang Terlupakan di Ujung Usia

Film Doraemon Stand by Me 2 ini juga mengingatkanku akan nasib para lansia di sekitar yang terlupakan oleh keluarganya sendiri. Di masa tua yang seharusnya mereka mendapatkan kasih sayang dari anak, malah ditelantarkan oleh anak-anak mereka.

Banyak anak yang dididik pintar oleh orang tuanya, tapi tidak dididik peka terhadap lansia. Ya, sebagian besar lansia memang bakal tampak menjengkelkan karena sifat mereka kembali seperti anak kecil. Nah, sama seperti saat kita kecil dulu, pasti bakal cari perhatian ke keluarga.


Lebih Peka ke Lansia, Temani Masa Tua Mereka

Doraemon Stand by Me 2 selain mengajarkan tentang bagaimana Nobita menjaga janjinya ke Nenek, juga mengajarkan cara agar lebih peka ke lansia. Kadang mereka punya keinginan yang dipendam dalam hati.

Oleh karena itu, kalau teman online punya kakek atau nenek yang lansia, temani masa tua mereka. Dengarkan setiap cerita mereka agar kakek atau nenek tidak merasa sendirian, seperti Nenek Nobita di Doraemon Stand by Me 2.


Referensi

Film Doraemon Stand by Me 2

12 komentar

12 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • mya wuryandari
    mya wuryandari
    18 November 2023 pukul 05.50
    jadi inget, nenek dulu yang sampe hilang karena pikun, jalan-jalan nyasar. alhamdulillah masih ketemu dan selamat. sekarang ibu sendiri yang sudah jadi nenek-nenek, dan jauh huhu. kebetulan tetangga dan temen ngaji ada nenek-nenek juga, memang mereka butuh perhatian di usianya ya, sekedar diajak ngobrol dan jadi bahan bahasan sepertinya senang sekali.
    Reply
  • fanny Nila (dcatqueen.com)
    fanny Nila (dcatqueen.com)
    24 Oktober 2023 pukul 09.58
    Waaaah aku blm nonton yg pertama juga yg kedua ini Mbaaa. Tp karena udh ada di aplikasi film, ntr mau nonton bareng anak2 deh. Mereka malah pernah nonton yg pertama Ama papinya.

    Mungkin aku kurang relate kalo diceritain ttg nenek, karena dari dulu memang nenek dari pihak mama papa dan dari pihak suami udh ga ada sejak kami kecil. Jadi ga pernah ngerasain punya kakek nenek.

    Tapi aku bisa relate pas dihubungin Ama ortu ku sendiri terhadap cucu mereka. Memang sayangnya kelewatan 🤣. Tapi aku paham kok itu Krn mereka jauh di Medan, jadi pas ke JKT ya pasti cucunya dimanjain semua.

    Di situ aku coba jelasin ke anak2 utk bisa ngerti kakek neneknya, Krn dari pihak suami mertua udah berpulang 2-2 nya. Jadi mereka cuma punya kakek nenek dari pihak ku.

    Kita sendiri pasti ga mau masa tuanya kesepian juga. Makanya anak2 harus diajarin untuk bisa lebih menyayangi para lansia, supaya sikap begitu terbawa sampai dewasa.
    Reply
  • Uniek Kaswarganti
    Uniek Kaswarganti
    22 Oktober 2023 pukul 11.45
    Jadi kangen sama kakek nenek, sayangnya sudah tidak punya. Bahkan orangtua pun tinggal ibu nih, disayang2 karena satu2nya yang sepuh di keluarga. Semoga ntar klo sudah jadi nenek bisa disayang2 juga oleh anak2 dan cucu2 yaa.. Bagi sosok kakek nenek, perhatian dari keluarganya merupakan hal terindah di ujung usia.
    Reply
  • lendyagasshi
    lendyagasshi
    21 Oktober 2023 pukul 11.13
    Nonton kartun Jepang memang se-sedih itu yaa..
    Tapi sejujurnya, aku lebih nangis yang Stand by Me 1. Karena scene keetrgantungan Nobita terhadap Doraemon kudu beneran pisah setelah ia mandiri.

    Kaya, masa-masa kecilku bareng Doraemon, suka dukanya, benarkah akan bener-bener berakhir?
    Sampai ketemu di Stand by Me 2. Dan seneng banget kalo setiap kemunculan Doraemon. Serasa semua kisahnya membangkitkan lembaran komik Pak Fujiko F. Fujio.
    Reply
  • Rizka Amita Ridwan
    Rizka Amita Ridwan
    21 Oktober 2023 pukul 10.13
    Wah aku baru tahu kalau ada film ini Mbak. Sepertinya revommended untuk ditonton ya. Memang benar kalau lansia kadang terlupakan.
    Reply
  • Mutia Erlisa Karamoy
    Mutia Erlisa Karamoy
    21 Oktober 2023 pukul 04.46
    Aku lupa, kayaknya udah nonton deh film Stand by Me 2 kalau yang pertama udah nonton berkali-kali soalnya aku suka moral strorynya, kebetulan aku dibesarkan oleh film Doraemon ini, duh jadi ingat masa kecil.
    Reply
  • Juwita
    Juwita
    20 Oktober 2023 pukul 21.32
    Membaca inign ingin segera menonton nya.. penasaran n
    Reply
  • hani
    hani
    20 Oktober 2023 pukul 20.11
    Aku pun sekarang tiba di masa jadi nenek yang sayang cucu. Apalagi ini cucu tunggal. Haha... Tiap hari kangen aja pengen lihat... Aku belum nonton, tapi udah kebayang bakalan terharu banget...
    Reply
  • SHalikah
    SHalikah
    20 Oktober 2023 pukul 20.00
    Pesannya bagus sekali ya Mbak ternyata film ini. Jujur, saya belum nonton, padahal tahu kalau film ini fenomenal banget. Jadi penasaran juga mau menonton filmnya. Mudah-mudahan kita senantiasa bisa memuliakan orang-orang tua kita kelak dan mendampingi mereka di masa tuanya ya.
    Reply
  • Jejak Pena Oemy Ikbar
    Jejak Pena Oemy Ikbar
    20 Oktober 2023 pukul 16.07
    Sama Teh saya juga nonton film ini berurai air mata. Filmnya keren mengena banget, jadi pengen lagi nonton film ini.
    Reply
  • Dyah Ummu AuRa
    Dyah Ummu AuRa
    20 Oktober 2023 pukul 15.31
    Duh, ternyata dah ada Doraemon Stand by Me 2 ya. Wajib nonton ni bisa jadi media belajar anak-anak biar mereka bisa belajar bagaimana lebih menyayangi nenek kakeknya lagi.

    Reply
  • juliapasca
    juliapasca
    19 Oktober 2023 pukul 15.41
    Iya betul banget Mbak Anggita. Mbah kalau dalam bahasa Jawa. Ada Mbah uti, mbah kakung senang sekali bercerita kepada cucunya. Setelah bercerita pasti nanti anakku mengulang ngulang ceritanya. Memorinya sungguh sangat membekas
    Reply