Halo teman online yang sayang bumi! Beberapa waktu yang lalu jagad media sosial dihebohkan dengan aksi Pandawara dalam membersihkan pantai Indonesia yang sangat kotor. Kabar baiknya, aksi Pandawara ini ternyata menginspirasi anak kecil yang menamai diri mereka Pandawara Ciliq. Bocah cilik itu gotong royong untuk membersihkan sampah di selokan dekat rumah mereka.
Artinya apa? Aksi baik jaga bumi yang dilakukan Pandawara masih mendapatkan tempat di hati orang muda Indonesia. Orang-orang muda di Indonesia masih semangat untuk jaga bumi, lo!
Eh, tapi memangnya kenapa harus semangat jaga bumi Indonesia? Ada apa dengan bumi kita?
Kenapa Harus Semangat Jaga Bumi?
Akhir-akhir ini pada kerasa, nggak, sih, kalau hawanya super panas banget? Saking panasnya, nih, air tandon di rumahku sampai berubah jadi panas saat siang.
Padahal, harusnya kalau bulan Oktober sudah ganti musim hujan. Sesuai teori angin muson barat dan timur yang saya pelajari saat kelas 5 SD. Fakta saat ini, waktu musim kemarau dan hujan sudah amburadul tidak kenal waktu lagi.
Ada apa, sih, ini?
Jadi begini teman-teman online-ku. Cuaca panas ekstrim, pergantian waktu musim kemarau dan hujan yang sudah tidak karuan adalah dampak dari proses perubahan iklim. Suhu bumi pun semakin naik hingga 0,89 derajat celcius pada tahun 2022.
Jika suhu bumi terus naik hingga mencapai batas aman 1,5 derajat celcius, maka bencana mengerikan akan datang mengancam bumi. Mulai dari mencairnya seluruh es di kutub, tenggelamnya daratan, sampai munculnya penyakit-penyakit baru seperti COVID 19.
Hah? Perubahan iklim itu apa?
Secara sederhana perubahan iklim merupakan suatu proses perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. Sebenarnya perubahan iklim ini sifatnya alami dan pasti terjadi.
Namun, akibat aktivitas manusia yang menghasilkan emisi gas buang seperti saat naik kendaraan bermotor, kegiatan industri, penggundulan hutan, dan lain sebagainya telah menyebabkan pemanasan global. Hal inilah yang mengakibatkan proses perubahan iklim jadi lebih cepat dari yang seharusnya santuy-santuy aja.
Ah, masih cuaca panas ekstrim aja, kan, yang terjadi di Indonesia karena perubahan iklim?
Oh, tentu tidak, Esmeralda! Sudah banyak sekali, lo, dampak perubahan iklim di Indonesia. Mulai dari hujan es yang terjadi di Surabaya, badai Seroja yang terjadi di NTT, hilangnya salju abadi di puncak Jaya Wijaya, banjir rob pesisir yang mengancam daratan tenggelam, punahnya satwa langka, dan masih banyak lagi.
Perubahan iklim semakin mengancam masa depan, yuk, jaga bumi!
Dampak perubahan iklim tak hanya mengancam masa kini, tapi juga masa depan anak cucu kita. Bumi hijau yang saat ini masih bisa kita lihat, bisa jadi berubah menjadi bumi tandus di masa depan. Bagaimana nasib anak cucu kita di masa depan?
Oleh karena itu, sebagai orang muda, kita harus terus semangat menjaga bumi dari perubahan iklim. Eh, tapi, bagaimana caranya, ya? Kita bisa apa, nih, untuk menjaga bumi?
Semangat Orang Muda Jaga Bumi Indonesia, The Green Warrior!
Biar semakin semangat menjaga bumi, saya ada contoh beberapa kelompok orang muda yang sangat semangat menjaga bumi. Saya bertemu mereka secara daring lewat Online Gathering #EcoBloggerSquad.
Saya pribadi menyebut mereka sebagai The Green Warrior, pejuang mitigasi perubahan iklim yang semangat menjaga bumi. Siapa saja mereka dan apa kiprah mereka dalam menjaga bumi?
1. Eathink
Pertama ada Kak Jaqualine dari Eathink. Suatu kelompok orang muda yang mengedukasi tentang bagaimana kita bisa bijak konsumsi makanan berkelanjutan dan cara memulai kebiasaan konsumsi makanan sehat. Jadi, Eathink menyasar edukasi dari sisi makanan untuk menekan angka emisi gas penyebab pemanasan global dan perubahan iklim.
Hampir ⅓ total emisi global berasal dari makanan. Mulai dari sisa makanan (food waste) yang kita hasilkan saat dibuang ke TPA akan menghasilkan gas metana penyebab pemanasan global. Siapa hobi makan daging sapi dan produk turunannya? Ternyata dalam proses pengolahan daging maupun produk turunannya juga menghasilkan emisi gas buang yang cukup tinggi.
Nah, Eathink memberikan edukasi lewat video dan media sosial tentang makanan berkelanjutan. Mulai dari menentukan porsi makanan anti sisa, cara memasak tanpa minyak, tips konsumsi makanan sehat, dan lain-lain.
2. SKELAS (Sentra Kreatif Lestari Siak)
SKELAS merupakan sentra kreatif yang digerakkan oleh orang muda di Siak, Riau untuk mengembangkan inovasi produk lokal. Selain itu, SKELAS juga mengangkat kelestarian alam dan budaya dalam mengembangkan inovasi produk lokal. Contohnya seperti dalam produk lokal olahan ikan gabus.
Kak Cerli selaku ketua SKELAS menjelaskan dalam kebudayaan orang Siak, ikan gabus dulu sering digunakan sebagai penyembuhan luka orang setelah melahirkan. Selain itu, di Siak ikan gabus juga dipelihara dalam lahan gambut yang berfungsi sebagai spons alam penyimpan cadangan air dan karbon.
Semangat SKELAS dalam mendorong ekonomi kreatif lestari di kabupaten Siak sangat luar biasa. Mereka sukses mewadahi kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam mendongkrak ekonomi kreatif berbasis keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
3. TREND Asia
TREND Asia (Transformation of Energy and Sustainable Development in Asia) hadir sebagai akselerator transformasi energi dan pembangunan berkelanjutan di Asia. Anak muda seperti Kak Amel sebagai bagian dari TREND Asia memiliki semangat yang tinggi untuk berbagi edukasi tentang bagaimana progress transisi energi di Indonesia.
Dalam pertemuan Online Gathering #EcoBloggerSquad, Kak Amel menjelaskan tentang fakta Bioenergi, serta rencana PLN dalam metode co-firing untuk mencampur batu bara dengan bioenergi yang asalnya dari hutan. Kak Amel melalui TREND Asia menyatakan tidak setuju dengan pemanfaatan bioenergi sebagai energi alternatif. Kenapa?
Yuk, kita tengok salah satu program pengembangan bioenergi yang digaungkan pemerintah, yaitu co-firing atau pembakaran bersama biomassa pelet kayu dan batubara. Ada yang aneh, nggak?
Yes! Biomassa dari kayu artinya akan ada hutan yang kembali dibabat untuk pemenuhan biomassa tersebut. Meskipun ada embel-embel penanaman kembali hutan yang kayunya diambil, coba pikir lagi, deh. Apakah cukup waktu yang dibutuhkan untuk menumbuhkan pohon hingga mampu menyerap emisi gas dan waktu untuk mengambil kembali kayu untuk biomassa?
Indonesia sebenarnya memiliki potensi sumber energi alternatif yang sangat besar, loh. Mulai dari sinar matahari, air, dan lain-lain. Kenapa syulit meninggalkan \ batu bara?
Kita Juga Bisa Jadi Green Warrior, Jaga Bumi Indonesia
Hai, orang muda Indonesia! Gimana, sudah mulai ikutan bergelora jiwa Green Warrior-mu untuk ikut semangat menjaga bumi? Kita juga bisa, lo, jadi Green Warrior untuk jaga bumi Indonesia. Begini caranya!
1. Menulis dan Menyebarkan Informasi
Teman online suka menulis di blog atau menulis status di story? Suka pula scroll media sosial? Ini kesempatan yang bagus untuk menuliskan informasi tentang perubahan iklim dan perlindungan hutan di media sosial.
Setidaknya follower-mu mendapatkan edukasi tentang perubahan iklim yang lebih asyik sesuai gaya bahasamu. Jelaskan istilah yang susah dimengerti dalam perubahan iklim dengan bahasa lebih sederhana. Disamping itu juga beri contoh nyata dampak perubahan iklim yang ada di sekitar mereka.
2. Membeli Produk Ramah Lingkungan
Saat ini kebutuhan pasar akan produk ramah lingkungan mulai tumbuh secara signifikan. SKELAS adalah salah satu contoh sentra kreatif yang menaungi berbagai produk kearifan lokal berbasis ramah lingkungan di kabupaten Siak. Teman online bisa menjaga bumi dengan mulai membeli produk yang benar-benar ramah lingkungan lewat sentra kreatif seperti SKELAS, Kabupaten Lestari, dan lain-lain.
3. Minim Sampah dari Rumah
Sebelum mengajak orang lain, mulailah dari diri sendiri. Teman online bisa jadi Green Warrior di rumah sendiri, loh! Mulai dari menghabiskan makanan tanpa sisa, meminimalisir sisa makanan, memilah sampah, mendaur ulang sampah plastik, serta mengolah sampah di rumah dengan mengompos atau membuat eco enzyme.
4. Dukung Para Forest Warrior
Aku ingin ikut menjaga hutan juga, nih, tapi aku tinggal di kota yang jauh dari hutan. Gimana caranya, ya?”
Tenang, teman online bisa juga menjadi Green Warrior dengan mendukung para Forest Warrior seperti ranger hutan (jagawana), relawan, Masyarakat Adat, dan lain-lain. Mereka adalah orang yang terjun langsung untuk menjaga hutan.
Cara mendukung mereka bisa melakukan program adopsi pohon atau donasi lewat hutanitu.id. Bisa juga donasi lewat Dana Nusantara yang dikelola oleh AMAN, WALHI, dan KPA. Sedikit bantuan darimu bisa menjadi bahan bakar semangat dan logistik saat mereka berada di hutan.
5. Hemat Energi
Mungkin ini terdengar klise, ya, tapi memang menghemat energi merupakan satu-satunya jalan paling logis sembari menunggu proses transisi energi di Indonesia. Biarkan organisasi non pemerintah seperti TREND Asia, serta aktivis seperti WALHI yang mendesak pemerintah agar move on dari batu bara.
Tugas kita sebagai Green Warrior yang menjaga bumi dari rumah adalah menghemat energi. Mulai dari mematikan lampu yang tidak diperlukan, cabut listrik dari stop kontak, perbanyak jalan kaki, gunakan sepeda atau transportasi umum, dan masih banyak lagi.
Yuk, Orang Muda Harus Semangat Jaga Bumi Indonesia!
Orang muda Indonesia mana suaranya!!! Masih semangat jaga bumi Indonesia? Harus, dong, ya! Sebab, dampak perubahan iklim sudah semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Kalau bukan kita yang bergerak, lalu siapa lagi?
Perubahan iklim tak hanya membawa dampak di masa kini, tapi juga di masa depan. Sedih, nggak, sih, kalau anak cucu kita nggak pernah tahu bagaimana hijaunya Indonesia sampai mendapat julukan zamrud khatulistiwa? Bagaimana jika di masa depan mereka hanya bisa melihat negeri tandus berwarna coklat dan kekurangan makanan akibat perubahan iklim?
Yuk, mulai sekarang bangun semangat lagi sebagai orang muda Indonesia untuk jaga bumi! Saya, Kamu, dan Kita adalah Green Warrior penyelamat generasi masa depan dari dampak buruk perubahan iklim. Kalau bukan kita, siapa lagi?
Referensi
- Online Gathering Eco Blogger Squad, 20 Oktober 2023
- https://trendasia.org/tentang-kami/
- https://kantin.skelas.org/
- https://eathink.id/about/
- https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/04/05/pengembangan-bioenergi-berpotensi-timbulkan-masalah-lingkungan-dan-pangan
48 komentar
Mulai dari hal sederhana namun berdampak
dan kalo ada waktu luang bisa juga ikut komunitas
Jadi semangat nih.. karena tulisannya bener-bener menginspirasi pembaca untuk bersama-sama bergerak jaga lingkungan.
Semua orang bisa jadi greeen warior ya mbK
Dia sekarang bikin kompos di rumah buat nyuburin tanaman
Melakukan aksi nyata untuk bumi tetap lestari
Oleh karena itu wajib jaga bumi dan dimulai dari hal terkecil ya seperti buang sampah di tempatnya.
Penasaran sama produk SKELAS, selain olahan ikan gabus apa lagi ya? Keponakan baru-baru ini operasi cysta di rahim. Sama dokter disuruh konsumsi olahan ikan gabus, biar lukanya cepet kering
mari kita mulai dari diri sendiri dan keluarga untuk lebih peduli terhadap linggkungan utamakan sekitar tempat tinggal kita aja dulu mulai dengan langkah kecil seribu manfaat
Perubahan iklim telah terjadi, dan kita tidak bisa menghentikan, tapi bisa meminimalisir dampaknya. Harus bersama bergerak untuk menjaga bumi. caranya melalui aktivitas harian kita.