Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Ngobrolin Energi Terbarukan, Kunci Atasi Krisis Iklim?

Energi terbarukan

Teman online tahu, nggak, PLTS terapung di Cirata yang lagi viral? Katanya, sih, terbesar se-Asia Tenggara. Nah, PLTS terapung Cirata ini merupakan salah satu penerapan energi terbarukan yang berasal dari sinar matahari.

Eh, tapi, teman online sudah tahu belum apa itu energi terbarukan yang digadang-gadang jadi kunci atasi krisis iklim? Mulai dari energi surya, air, angin, hingga potensi minyak jelantah sebagai sumber energi terbarukan.

Hah? Minyak jelantah?

Iya, minyak jelantah sisa memasak itu, lho. Penasaran, kan? Yuk, kita merapat untuk ngobrolin energi terbarukan yang sedang ramai diperbincangkan!


Krisis Iklim dan Urgensi Penerapan Energi Terbarukan

Sudah jadi rahasia umum kalau saat ini Indonesia, bahkan dunia sedang mengalami krisis iklim. Inti dari penyebab utama terjadinya krisis iklim adalah emisi atau gas buang dari aktivitas manusia yang mendorong terjadinya pemanasan global.

Selanjutnya, pemanasan global akan mempercepat terjadinya perubahan iklim. Dampak dari perubahan iklim inilah yang mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi.

Dari isu ancaman perubahan iklim global tersebut, muncul Perjanjian Paris 2015 yang ditandatangani oleh 195 negara dunia pada Konferensi Iklim Dunia COP 21 di Paris. Salah satu inti dari Perjanjian Paris 2015 dilansir dari situs UNFCCC adalah:

Mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca dan aktivitas serupa, guna meminimalkan emisi gas serta mencapai target emisi net zero atau nol bersih.”

Dari hasil breakdown isi Perjanjian Paris, Pemerintah Indonesia telah menetapkan target pengurangan emisi karbon. Salah satunya dari sektor energi sebagai penyumbang emisi terbesar. Target pengurangan emisi dari sektor energi sebesar 12,5% (dengan usaha sendiri) dan 15,5% (dengan dukungan internasional).

Demi mencapai target tersebut, pemerintah Indonesia telah menetapkan langkah transisi energi dari energi fosil (batu bara) ke energi terbarukan karena memiliki emisi yang lebih rendah. Target yang ditetapkan pemerintah Indonesia adalah mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025 dan 31% di tahun 2050.

Dari penjelasan tentang krisis iklim hingga Perjanjian Paris, dapat disimpulkan bahwa penerapan energi terbarukan di Indonesia sangat penting dan mendesak. Tak sekadar memenuhi target Perjanjian Paris, tapi juga untuk menjaga kelangsungan bumi dari ancaman perubahan iklim.


Mengenal Apa itu Energi Terbarukan?

Hari Jumat (18/11) lalu, aku kembali mengikuti Online Gathering rutin bersama #EcoBloggerSquad dan Traction Energy Asia. Kali ini membahas tentang energi terbarukan, serta urgensinya dalam mengatasi krisis iklim.

Sebenarnya, apa sih energi terbarukan itu? Apa saja contohnya, serta apa manfaat energi terbarukan di tengah krisis iklim? Cus, aku bagi penjelasan tentang energi terbarukan, ya!

Energi terbarukan

Apa itu Energi Terbarukan?

Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui secara cepat, serta tidak akan habis karena terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan.”

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan ada 3 syarat utama suatu energi bisa disebut sebagai energi terbarukan, yaitu:

  • Tersedia dalam bentuk sumber daya alam.
  • Dapat diperbaharui secara cepat.
  • Terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan.

Apa Saja Contoh dari Energi Terbarukan?

Nah, dari penjelasan tersebut, kira-kira apa saja yang bisa disebut sebagai energi terbarukan di Indonesia? Mungkin yang paling mudah atau yang paling terkenal di Indonesia adalah energi surya atau matahari. Contohnya PLTS terapung Cirata yang sudah aku sebut di awal.

Selain energi surya, di Indonesia juga tersedia energi geotermal yang melimpah, hidro (air), bayu (angin), dan bioenergi. Wow, ternyata potensi energi terbarukan di Indonesia banyak juga, ya?

Kelebihan Energi Terbarukan, Kunci Atasi Krisis Iklim

Dibandingkan dengan energi fosil, energi terbarukan memiliki lebih banyak kelebihan:

  • Lebih murah dan efisien karena tersedia di alam secara melimpah, serta kebanyakan tidak memerlukan proses panjang dalam.
  • Sebagian sumber energi terbarukan tidak menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan, kesehatan, dan rendah emisi gas rumah kaca (GRK).
  • Memiliki potensi memunculkan industri baru, sehingga berpeluang menciptakan lapangan kerja.
  • Berdasarkan penelitian Szetela, dkk. (2022), penggunaan energi terbarukan secara global mampu menurunkan 1,25% emisi CO2 per kapita.

Dari beberapa kelebihan tersebut, energi terbarukan menjadi kunci utama untuk atasi krisis iklim lewat penurunan emisi karbon atau GRK. Di masa depan, penerapan energi terbarukan diharapkan bisa menggantikan energi fosil yang mendominasi kebutuhan energi di Indonesia.

Kebijakan Dukung Energi Terbarukan

Tak hanya Perjanjian Paris, Indonesia juga sudah menerapkan berbagai kebijakan untuk mendukung penerapan energi terbarukan. Apa saja itu?

  1. Kebijakan Energi Nasional: bauran energi terbarukan (termasuk energi baru) mencapai 23% pada 2025 dan 31% pada tahun 2050.
  2. Rencana Umum Energi Nasional (RUEN): berisi tentang gambaran atau rencana dalam penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya, air, atau angin.
  3. Perpres No. 112 Tahun 2022: percepatan dalam pengembangan energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik. Kebijakan ini juga berfungsi sebagai dasar hukum agar lebih banyak orang yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur energi terbarukan. 
  4. RUU Energi Baru & Terbarukan (EBT): memberikan kepastian hukum, serta dasar pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk menggerakkan industri nasional.


Implementasi Energi Terbarukan di Indonesia

Btw, teman online tahu nggak, Indonesia sudah menerapkan energi terbarukan apa saja?

Mungkin kebanyakan teman online bakal menjawab energi surya yang memang akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan. Namun, ternyata Indonesia sudah banyak menerapkan energi terbarukan selain energi fosil seperti geothermal, angin, air, dan bioenergi.

Dilansir dari Katadata, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan hingga 417,8 GW, tapi baru dimanfaatkan sekitar 2,5% nya saja atau kurang lebih 10,4 GW. Berikut implementasi atau penerapan energi terbarukan di Indonesia.

1. Geotermal

Indonesia ternyata memiliki potensi energi geotermal atau panas bumi sebesar 23,8 GW. Disamping itu, energi geotermal yang ada di Indonesia juga digadang-gadang terbesar kedua di dunia. Sayangnya, Indonesia baru memanfaatkan sekitar 8,9% saja atau sekitar 2,1 GW.

2. Energi Surya

Indonesia termasuk negara tropis yang memiliki anugrah berada dalam garis khatulistiwa. Artinya, Indonesia mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.

Tak heran, Indonesia memiliki potensi energi surya hingga 207,8 GW. Dari jumlah ini, hanya 0,07% saja yang berhasil dimanfaatkan.

3. Bayu (Angin)

Kalau di Cirata punya PLTS yang katanya terbesar se-Asia Tenggara, maka Sidrap juga punya PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) terbesar di Indonesia. PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan memiliki kapasitas hingga 75 MW.

4. Air

Selain PLTS, ternyata di Cirata juga memiliki PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) yang lagi-lagi jadi terbesar se-Asia Tenggara. Selain itu juga banyak PLTA yang sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

5. Bioenergi

Bioenergi merupakan jenis energi terbarukan yang dihasilkan dari sumber biologis atau biomassa, umumnya berasal dari tanaman. Contoh bahan baku bioenergi misalnya kelapa sawit, kayu, tebu, limbah hutan, minyak jelantah, dll.

Sementara itu produk bioenergi yang digunakan sebagai energi terbarukan adalah:

  • PLTBm (Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa)
  • Bioavtur
  • Green Diesel
  • Biodiesel


Potensi Minyak Jelantah Sebagai Biodiesel, Hasil Penelitian Traction Energy Asia

Di tengah usaha penerapan energi terbarukan di Indonesia, ada satu penelitian menarik yang dilakukan oleh Traction Energy Asia. Penelitian tersebut tentang potensi minyak jelantah sebagai biodiesel.

Berangkat dari fakta lapangan bahwa konsumsi minyak goreng di sektor rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 2,32% per tahun dalam periode 2015-2020. Hal ini menunjukkan tren ketersediaan pasokan minyak jelantah yang melimpah di Indonesia. 

Energi terbarukan
Sumber: instagram @tractionenergy

Kenapa Minyak Jelantah?

Berdasarkan hasil kajian Traction Energy Asia (2022), minyak jelantah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan energi terbarukan lainnya, yaitu:

  • Memiliki komposisi kimia serupa dengan minyak sawit, yang dapat dijadikan bahan baku biodiesel.
  • Limbah yang ekonomis.
  • Memiliki emisi gas rumah kaca yang rendah.
  • Potensi 1,2 juta KL/tahun untuk memenuhi 8-10% kebutuhan biodiesel nasional.

Proses Konversi Minyak Jelantah Jadi Biodiesel

Proses konversi dari minyak jelantah untuk menjadi biodiesel menurutku butuh penelitian untuk menghasilkan konversi atau yield biodiesel yang besar. Siklus pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel diawali dengan proses pemurnian minyak jelantah. Setelah itu, dilakukan proses kimia transesterifikasi untuk mendapatkan biodiesel.

Plan Koordinasi Pengumpulan Minyak Jelantah untuk Produksi Biodiesel

Tidak mudah mengumpulkan minyak jelantah dari seluruh negeri. Namun, Traction Energy Asia memiliki usulan regulasi dan tata kelola niaga minyak jelantah lewat bagan berikut ini.

Energi terbarukan
Sumber: online gathering Eco Blogger Squad dan Traction Energy


Kita Bisa Apa agar Bijak Menggunakan Energi dalam Atasi Krisis Iklim?

Selain melakukan transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan, sebagai individu kita juga bisa menekan penggunaan energi. Tim #EcoBloggerSquad bersama Traction Energy Asia punya tips, nih, agar kamu bijak menggunakan energi.

1. Gunakan Kendaraan Ramah Lingkungan

Gunakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan untuk bepergian di sekitar rumah. Misalnya sepeda atau bisa juga berjalan kaki.

2. Gunakan Moda Transportasi Publik

Nah, kalau bepergian ke luar kota, sebisa mungkin gunakan transportasi umum membantu mengurangi emisi karbon kendaraan pribadi. Kalau pun terpaksa pakai kendaraan pribadi, minimalisir penggunaan dengan fokus ke tujuan utama.

3. Instalasi Panel Surya Atap

Kalau teman online termasuk crazy rich, nih, pertimbangkan untuk menginstal panel surya atap di rumah kamu. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan dengan listrik dari energi fosil

4. Rencanakan Perjalanan dengan Efisien

Ternyata, mengatur itinerary perjalanan itu bisa meningkatkan efisiensi penggunaan energi selama perjalanan. Mulai dari moda transportasi apa yang dipakai, mau kemana saja, dan lain-lain.

5. Ganti Lampu Biasa dengan LED

Mengganti lampu biasa dengan lampu LED bisa membantu mengurangi konsumsi energi. Selain itu lampu LED juga lebih awet dan tahan lama.

6. Aplikasikan 3M (Mematikan, Mencabut, Mengatur Penggunaan Listrik)

Secara sederhana, saat perangkat listrik tidak digunakan lagi, lakukan 3 hal sederhana berikut: matikan, cabut stop kontak, dan atur penggunaan listrik sehemat mungkin.


Yuk, Melek Energi Terbarukan sebagai Kunci Atasi Krisis Iklim

Gimana, teman-teman online-ku? Sudah paham tentang apa itu energi terbarukan? Ternyata banyak sekali potensi energi terbarukan yang ada di Indonesia untuk menggantikan energi fosil.

Bahkan, sampai ada penelitian dari Traction Energy Asia tentang limbah minyak jelantah untuk bahan baku biodiesel. Tentunya alternatif energi terbarukan tersebut bisa jadi kunci untuk atasi krisis iklim lewat pengurangan emisi karbon atau GRK.

Pertanyaan selanjutnya adalah, sudah sejauh mana kita siap dengan transisi energi fosil ke energi terbarukan? Kalau aku, sih, siap-siap saja asal didukung fasilitas, serta kemudahan birokrasi dari pemerintah. Kalau teman online bagaimana?


Referensi

  • Szetela, B., et al. (2022). Renewable energy and CO₂ emissions in top natural resource rents depending countries: The role of governance. Front. Energy. Res, 10, p. 1 – 7 
  • https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/60506b1591242/potensi-besar-energi-terbarukan-indonesia
  • https://iesr.or.id/tag/enhanced-ndc
  • https://ebtke.esdm.go.id/post/2017/09/30/1759/pltb.sidrap.pembangkit.listrik.tenaga.angin.terbesar.di.indonesia

32 komentar

32 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • Happy
    Happy
    4 Desember 2023 pukul 19.05
    ngomongin geothermal, aku jadi inget waktu ada proyek geothermal di wilayah tetangga, itu malah demonya gak berhenti-berhenti karena banyak masyarakat yang menolak adanya proyek tersebut. itu gimana ya?
    Reply
  • ginanelwan
    ginanelwan
    4 Desember 2023 pukul 07.35
    sebagai generasi muda, kita harus mulai concern untuk memanfaatkan energi terbarukan di dlm kehidupan kita sehari-hari
    Reply
  • GE MAULANI
    GE MAULANI
    3 Desember 2023 pukul 23.20
    Waaah nambah ilmu baru. Ternyata ada energi geothermal juga ya kak. Unik. Btw keren bangetTraction Energy Asia yang melakukan penelitian tentang potensi minyak jelantah sebagai biodiesel. Mengingat minyak jelantah di Indonesia mengalami peningkatan jumlah yang signifikan setiap tahunnya. Bisa jadi solusi pembuangan yang menguntungkan
    Reply
  • Fera Marentika
    Fera Marentika
    3 Desember 2023 pukul 23.18
    energi terbarukan ini termasuk baru aku dengar. tapi pernah dengar beberapa kelompok mengolah minyak jelantah. memang perlu terus dibicarakan agar lebih banyak warga yang aware info ini.
    Reply
  • Eka FL
    Eka FL
    3 Desember 2023 pukul 21.50
    terkait energi terbarukan, saya kira ini langkah yang bijak ya dalam mengatasi pemborosan energi saat ini terutama BBM dan listrik, juga PLTU atau PLTN. Saya berharap, produksi pengolahan minyak jelantah dapat terealisasi mengingat minyak jelantah ini mudah di dapat karena sisa masak rumah tangga. Menunggu nih segera di buka "terminal" pengumpulan minyak jelantah di SPBU atau pool tertentu.
    Reply
  • Eka FL
    Eka FL
    3 Desember 2023 pukul 21.50
    terkait energi terbarukan, saya kira ini langkah yang bijak ya dalam mengatasi pemborosan energi saat ini terutama BBM dan listrik, juga PLTU atau PLTN. Saya berharap, produksi pengolahan minyak jelantah dapat terealisasi mengingat minyak jelantah ini mudah di dapat karena sisa masak rumah tangga. Menunggu nih segera di buka "terminal" pengumpulan minyak jelantah di SPBU atau pool tertentu.
    Reply
  • Siska Dwyta
    Siska Dwyta
    3 Desember 2023 pukul 21.25
    Di rumah mertua saya dekat dengan PLTB yang ada di Sidrap, jadi dari rumah situ bisa liat kincir anginnya. Semoga ke depannya makin banyak daerah juga yang menerapkan energi terbarukan seperti PLTB dan beberapa jenis lainnya yang udah disebutkan di atas ya biar negara kita bisa terhindar dari krisis iklim yang membahayakan
    Reply
  • Hamimeha
    Hamimeha
    3 Desember 2023 pukul 21.08
    Menarik mbak anggit. Aku sering lihat juga di atas traffilight sudah dipasang solad sel gitu ya. Kayak papan kotak2 nyerap cahaya matahari.

    Btw dri tips menjaga di atas aku kayake baru sampai tahap 5 dan 6
    Reply
  • Witri Prasetyo Aji
    Witri Prasetyo Aji
    3 Desember 2023 pukul 20.55
    aku mulai mengganti lampu rumah dengan lampu LED nih Mbak. btw, baru tahu kalau minyak jelantah bisa jadi biodiesel.
    Reply
  • Nita
    Nita
    3 Desember 2023 pukul 19.34
    Waah amaze banget kak, denger minyak jelantah bisa menjadi salah satu alternatif sumber energi terbarukan, beginilah hasilnya kalo akal digunakan untuk hal positif dan kepentingan umat, belum lagi sumber energi terbarukan yang lainnya, semoga bumi semakin aman dan nyaman. aamiin
    Reply
  • Shinta Shyntako
    Shinta Shyntako
    3 Desember 2023 pukul 19.10
    sepertinya hampir di semua belahan dunia deh lagi gencar2nya mengembangkan teknologi untuk mendapatkan energi terbarukan untuk menggantikan energi fosil yang lambat laun semakin menipis jumlahnya kalau terus dieksploitasi
    Reply
  • lendyagasshi
    lendyagasshi
    3 Desember 2023 pukul 18.08
    Memang gak mudah untuk atasi masalah lingkungan, apalagi ini uda masalah besar yang melanda seluruh penduduk bumi. Harus ada kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah lalu bergerak bersama sehingga tujuan besarnya bisa perlahan terwujud yakni membuat bumi lebih baik dan atasi climate change yang kita alami beberapa tahun belakangan ini.
    Reply
  • Didik Purwanto
    Didik Purwanto
    3 Desember 2023 pukul 16.46
    Negeri kita sbnrnya kaya akan sumber daya alam. Jd jgn eksploitasi cmn air dan batubara aja tuh buat pembangkit listrik/energi. Msh bnyk sumber energi spt geothermal, angin, hingga panas bumi yg blm termanfaatkan optimal. Smg pemimpin negeri kita mau memanfaatkan sumber energi terbarukan yg melimpah utk sumber energi ke depan.
    Reply
  • Tukang jalan jajan
    Tukang jalan jajan
    3 Desember 2023 pukul 12.14
    Indonesia sangat kaya dengan sumber energi terbarukan. Sumber alam yang tak dapat habis bisa dimanfaatkan sebaik mungkin asal dikenalkan sejak dini dan teknologi yang mendukung sudah disiapkan dengan baik
    Reply
  • Fenni Bungsu
    Fenni Bungsu
    3 Desember 2023 pukul 09.18
    Memang harus siap sih, karena banyak peluang kok energi terbarukan ini jadi alternatif yang memang oke. Hayuuk semua bisa menerapkannya
    Reply
  • Yuni Bint Saniro
    Yuni Bint Saniro
    2 Desember 2023 pukul 09.37
    Energi terbarukan jelas lebih murah karena bisa sumbernya bisa diperbaharui. Jadi, ibaratnya kita nggak khawatir akan kehabisan. Cuma memang, belum optimal ya pemanfaatannya.
    Reply
  • Yonal Regen
    Yonal Regen
    2 Desember 2023 pukul 09.16
    Tak ada alasan untuk tak berpindah ke energi terbarukan demi keberlangsungan hidup di masa depan yang lebih baik untuk kita dan anak cucu kita
    Reply
  • Okti Li
    Okti Li
    1 Desember 2023 pukul 20.20
    Sebenarnya banyak sumber energi terbarukan di negara kita ini ya. Angin, sinar matahari, deru ombak, semuanya tersedia dengan kondisi alam bangsa kita yang begitu lengkap. Tinggal SDM nya aja nih yang peduli dan amanah...
    Reply
  • lendyagasshi
    lendyagasshi
    28 November 2023 pukul 04.58
    Aku cukup terkesima dengan kemajuan teknologi zaman sekarang yang memungkinkan kita mendapat energi yang lebih baik namun tetap ramah terhadap lingkungan. Semoga dalam aplikasinya bisa semakin banyak dan kita semua bisa saling mendukung pemerintah untuk program energi terbarukan untuk kebaikan bersama.
    Reply
  • Retno Kusumawardani
    Retno Kusumawardani
    26 November 2023 pukul 21.48
    Nah aku juga oengen ngumpulin minyak jelantah, tapi aku belim tahu apakah di daerahku sudah ada penampungnya apa belum. Suka bingung kalau mau buang minyak, takut bikin mampet saluran air..
    Reply
  • Didik Purwanto
    Didik Purwanto
    26 November 2023 pukul 20.25
    Aku selalu dukung banget aturan ttg energi terbarukan. Bahkan utk minyak jelantah. Sbnrnya limbah minyak ini bnyk bgt potensinya. Tp masyarakat ya buang aja ke sungai/saluran pembuangan. Akhirnya ya sungainya yg tercemar.

    Smg beneran jd ya minyak jelantah ini jd biodiesel/pengembabgan energi terbarukan lainnya biar bumi kita ttp sejuk dan aman ditinggali hingga anak cucu kita.
    Reply
  • Witri Prasetyo Aji
    Witri Prasetyo Aji
    26 November 2023 pukul 19.24
    Aku tahunya baru energi surya, kalau yang lainnya belum tahu. Apalagi yang minyak jelantah jadi biodiesel, jujur baru tahu aku.
    Reply
  • Witri Prasetyo Aji
    Witri Prasetyo Aji
    26 November 2023 pukul 19.23
    Aku tahunya baru energi surya, kalau yang lainnya belum tahu. Apalagi yang minyak jelantah jadi biodiesel, jujur baru tahu aku.
    Reply
  • Ranggi's Travel Story
    Ranggi's Travel Story
    26 November 2023 pukul 18.08
    Sudah mulai nih mengurangi polusi dg pakai motor listrik...kalau moblis blm sanggup mahalnyaa 😭...panel surya juga punya tapi belum bs semua buat 1 rumah...semoga pemerintah jg memudahkan masyarakatnya untuk beralih ke energi lain (gusti yeni)
    Reply
  • Okti Li
    Okti Li
    26 November 2023 pukul 17.45
    Di ibu kota negara Nusantara sudah dilakukan ground breaking pembangkit listrik tenaga Surya yang mana sumbernya itu ya energi terbarukan. Nah semoga kedepannya di tempat lain juga dibangun pusat pusat sumber energi terbarukan lainnya ya
    Reply
  • Tukang jalan jajan
    Tukang jalan jajan
    26 November 2023 pukul 15.16
    sangat setuju sih, beralih ke energi terbarukan akan sangat membantu bumi mengurangi polusi dan penggunaan energi berlebihan apalagi Indonesia kaya akan sinar matahari dan angin sepanjang tahun
    Reply
  • Fenni Bungsu
    Fenni Bungsu
    26 November 2023 pukul 15.10
    Banyak langkah yang bisa dilakukan buat atasi perubahan iklim ini.
    Pentingnya juga buat melakukannya secara konsisten.
    Jadi jangan karena pas lagi viral aja, tetapi kudu berkelanjutan
    Reply
  • Yustrini
    Yustrini
    26 November 2023 pukul 14.07
    Bersyukur sekali pemerintah kini makin serius untuk beralih dari energi fosil ke energi terbarukan dengan adanya PLTS Cirata. Tapi kita juga tetap harus hemat energi dengan mengurangi konsumsi listrik dan bahan bakar.
    Reply
  • hani
    hani
    25 November 2023 pukul 21.07
    Aku pengen looh pasang instalasi energi surya di atap. Tapi mahalnyaaa... Kapan itu ada IG tentang energi surya. DM, dijelasin, biaya pasang instalasi 1000 watt = 25 jt. Duh...
    Awalnya mungkin masih mahal kalik ya... Karena sebagian besar dari kita mengandalkan bahan bakar fosil.
    Semoga makin murah yah... Kan engga ada habisnya tuh Sang Surya
    Reply
  • Deeva Collection
    Deeva Collection
    25 November 2023 pukul 05.13
    Indonesia kayak sekali dengan sumber energi terbarukan, sayangnya belum bisa dioptimalkan. Selain itu jatuhnya masih mahal banget, sehingga butuhb terobosan bagaimana agar bisa terjangkau di konsumen/masyatakat
    Reply
  • Shinta Shyntako
    Shinta Shyntako
    24 November 2023 pukul 17.25
    aku suka amazing sama inventor energi terbarukan yang bermunculan, hebat aja gitu loh ide-idenya suka out of the box
    Reply
  • Deeva Collection
    Deeva Collection
    24 November 2023 pukul 12.05
    Energi terbarukan, jadi ingat dengan kincir angin di lombok, yang dibuay oleh Uda Ricky (Ricky Elson). Sayang sekali pengakuan pada karya anak bangsa di negeri ini belum baik.

    Semoga bisa ada perubahan, dan dukungan pada anak bangsa
    Reply