Halo teman online! Ada Buibuk yang sering kewalahan mengatasi anak aktif yang kadang menguras energi dan kewarasan? Kalau ada, sini, mari kita berpelukan secara online, hihihi!
Anak terlalu aktif itu tandanya memiliki potensi kecerdasan, loh, Buibuk teman online sekalian. Jadi perlu strategi khusus untuk menstimulasi potensi kecerdasan tersebut.
Kali ini aku akan berbagi pengalaman tentang bagaimana cara mengatasi anak super aktif? Yuk, mari kita kumpul!
Pengalaman Mengatasi Anak Aktif, Bukan Hiperaktif
Apa bedanya anak aktif dan hiperaktif?
Well, kelihatannya sepele, ya, karena menurutku masyarakat luas sering menyamakan anak aktif dengan hiperaktif. Padahal anak aktif itu tidak sama dengan anak hiperaktif.
Berdasarkan penjelasan dalam Klinik Tumbuh Kembang SuperKidz, perbedaan anak aktif dan hiperaktif yang utama ada pada 4 hal sesuai tabel berikut ini:
Dari keempat indikator tersebut, si kecil masih tergolong anak aktif, bukan hiperaktif. Nah, bagaimana pengalamanku mengatasi anak aktif tidak bisa diam yang kadang bikin tidak bisa berword-word lagi saking absurdnya?
Si Kecil yang Terlalu Aktif, Cenderung Memiliki Kecerdasan Naturalis
Sebenarnya bibit-bibit si kecil akan jadi anak aktif sudah terlihat sejak kecil. Ia lebih menunjukkan ketertarikan pada alam, cepat bosan, suka kegiatan outdoor, dan selalu bertanya sampai ke akar-akarnya.
Awalnya aku kira dia dominan memiliki kecerdasan kinestetik. Namun, menurut observasi pribadi dariku cenderung dominan kecerdasan naturalis.
Dia memang aktif, tapi bukan berarti tidak bisa diam untuk konsentrasi. Lewat pemilihan kegiatan yang tepat, anak aktif juga bisa, loh, duduk tenang selama beberapa waktu.
Kebetulan si kecil yang saat ini lebih dominan kecerdasan naturalis akan cenderung “tenang” jika melakukan kegiatan di alam. Bisa juga saat melakukan permainan yang melibatkan pengetahuan tentang alam.
Dampak Anak Aktif Jika Tidak Diatasi dengan Benar
Akan tetapi, saat mengatasi anak aktif tidak bisa asal memberi mereka kegiatan fisik biar energi tersalurkan. Kalau overstimulated malah bikin anak cranky dan rewel.
Si kecil pun pernah mengalami overstimulated karena aku salah langkah dengan banyak memberikan kegiatan fisik. Dampaknya bisa membuat anak jadi usil, rewel, bahkan bikin emosi.
Jadi, gimana, sih, langkah mengatasi anak aktif secara tepat?
Observasi Kegiatan yang Cocok untuk Si Kecil
Kalau aku nggak bakal bosan mengingatkan untuk selalu observasi si kecil. Menurutku observasi adalah koentji.
Buibuk teman online memang harus sabar, ya. Sebab, observasi si kecil itu bisa menghabiskan waktu berhari-hari untuk menemukan jawaban.
Langkah pertama yang aku lakukan adalah memberikan si kecil berbagai variasi kegiatan atau permainan. Sesuai metode Montessori yang aku jadikan patokan, tidak ada paksaan anak harus melakukan kegiatan.
Jika anak tidak mau melakukan kegiatan yang sudah aku siapkan, maka akan masuk ke dalam catatan evaluasi. Setelah itu, dari beberapa evaluasi biasanya akan terlihat titik masalah dan saatnya diskusi dengan suami untuk solusi.
Setelah melakukan observasi dan evaluasi selama kurang lebih 2 minggu, muncul jawaban bahwa si kecil tertarik dengan beberapa kegiatan atau permainan tertentu. Kegiatan tersebut bisa mengatasi anak aktif seperti anakku agar lebih terarah dan tersalurkan secara tepat.
Ide Kegiatan Seru untuk Anak Aktif
Beberapa ide kegiatan seru yang pernah aku terapkan berikut ini untuk mengatasi anak aktif seperti anakku. Mungkin tidak semua anak aktif cocok dengan kegiatan ini, tapi Buibuk bisa mencobanya untuk bahan observasi.
1. Nature Walk
Salah satu kegiatan favorit si kecil adalah nature walk. Kegiatan ini merupakan kegiatan jalan-jalan ke alam sambil mengamati sekitar. Biasanya aku membawa beberapa peralatan seperti kaca pembesar, buku ensiklopedia, dan bug viewer.
Si kecil bebas mengamati apa saja yang ia temui di sekitarnya. Mulai dari tumbuhan dan hewan. Tugas orang tua adalah mendampingi, serta memberikan penjelasan kepada si kecil.
2. Berburu Serangga
Kegiatan selanjutnya untuk mengatasi anak aktif adalah berburu serangga, tapi tidak untuk dipelihara. Sebenarnya kegiatan ini masih satu paket dengan nature walk. Namun, lebih fokus untuk mencari serangga di sekitar, mengamatinya, lalu mengidentifikasinya.
3. Main Air
Sepertinya hampir semua anak kecil suka main air, ya? Kegiatan main air bisa jadi lebih asyik jika diberi variasi seperti main campur warna, membuat gelembung, es batu warna, hingga mencairkan mainan yang dibekukan dengan air.
Si kecil pasti tertarik dengan kegiatan sederhana yang membutuhkan konsentrasi tersebut. Meskipun si kecil anak aktif tidak bisa diam, biasanya akan cenderung lebih diam karena akan fokus untuk konsentrasi.
4. Permainan Berbasis Montessori
Teman online juga bisa memberikan berbagai permainan berbasis Montessori untuk anak aktif. Sebab metode Montessori memiliki proses atau tahap tertentu untuk menstimulasi tumbuh kembang anak.
Metode Montessori juga mendorong orang tua atau pengasuh untuk peka terhadap karakter anak. Kita akan dituntut untuk selalu observasi selama proses main berlangsung.
5. Main Bola
Main bola juga bisa jadi sarana penyaluran energi untuk anak aktif. Selain itu juga bisa menstimulasi motorik kasar anak.
Teman online bisa mulai dengan main lempar tangkap bola, sepak bola, hingga mandi bola. Semakin kreatif bentuk permainan, anak aktif akan semakin tertarik, dan betah berlama-lama untuk main.
6. Eksperimen Sederhana
Salah satu karakter si kecil yang aku amati adalah memiliki rasa ingin tahu yang besar. Dia akan selalu tertarik dengan suatu hal yang dianggap baru baginya. Oleh karena itu, dia tidak pernah bisa diam di tempat.
Nah, salah satu kegiatan yang bisa membuat si kecil “anteng” adalah melakukan eksperimen sederhana. Terutama eksperimen yang berhubungan dengan warna, seperti lava lamp, fizzy ice cubes, busa gajah, dan lain sebagainya.
7. Permainan Motorik Kasar
Permainan motorik kasar seperti brakiasi, seluncuran, naik tangga juga ampuh untuk mengatasi anak aktif seperti si kecil. Jika tidak memiliki sarana tersebut di rumah, bisa ajak si kecil ke taman atau playdate ke berbagai lembaga yang menyediakan permainan tersebut. Kalau teman online stay di Surabaya bisa ke Rumah Kumbang, Sensory Park, atau Dulin Dulin.
Nah, itu dia caraku mengatasi anak aktif untuk menyalurkan energi berlebihnya ke kegiatan yang positif, serta memiliki manfaat untuk tumbuh kembang anak. Anak terlalu aktif itu tandanya memiliki potensi kecerdasan yang masih “raw” menurutku.
Oiya, anak aktif itu berbeda dengan hiperaktif, ya teman online. Kalau tenaga profesional sudah menyatakan bahwa anak itu hiperaktif, biasanya bakal ada terapi atau diet khusus. Jadi cara mengatasi anak aktif dan hiperaktif pun berbeda.
Tetap semangat membersamai anak aktif, ya Buibuk teman online! Bisa banget kalau mau pakai caraku untuk mengatasi anak aktif asal tetap harus sambil observasi, ya.
Referensi
https://www.superkidz.id/blog/perbedaan-anak-aktif-dan-anak-hiperaktif/
17 komentar
Jangan hanya karena takut kotor eh anak serba dilarang. Padahal sebenarnya bagus untuk latihan motorik anak
Maksudnya yang menguras energi kinestetiknya.
Lebih banyak bermain di alam mungkin yaa.. pasti lebih menyenangkan. Ini yang dimaksud kecerdasan naturalis di atas yaa..
Makanya perlu diajak untuk banyak melakukan aktivitas fisik ya