Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

Resume Adulting Series MHACC: “Places We Go When it's Beyond Us”

Montessori Haus Asia

Halo teman online! Ada yang sedang bertanya-tanya, bingung, penasaran, atau kaget ketika menjalani peran sebagai orang tua atau dewasa? Ternyata hal tersebut memang merupakan rangkaian proses wajar dalam “adulting”, loh!

Ms. Rosa selaku founder dan academic directress Montessori Haus Asia (MHA) menjelaskan proses tersebut dalam sesi adulting di WAG MHA Community Club. Bagaimana cara kita menyikapi beberapa hal tersebut sebagai orang dewasa? Yuk mari kita kumpul!


Resume Menelusuri Perasaan Awe, Wonder, Confusion, Curiosity, Interest, Surprise

Materi adulting kali ini berdasarkan buku Atlas of the Heart karya Bréne Brown yang dijelaskan oleh Ms. Rosa. Buku tersebut membahas tentang eksplorasi dunia emosi dan perasaan yang mendefinisikan apa artinya menjadi manusia.

Ms. Rosa membahas beberapa perasaan yang sering terabaikan dalam kehidupan sehari-hari seorang ibu. Bahkan, ternyata hampir semua anggota MHA Community Club pernah mengalami, tapi cenderung mengabaikan perasaan tersebut.

Mulai dari awe and wonder (kagum dan takjub), confusion (kebingungan), curiosity (penasaran), interest (minat), dan surprise (kaget). Bagaimana cara kita mengenal, serta menghadapi perasaan tersebut?

Adulting Montessori Haus Asia

1. Awe and Wonder

Perasaan awe and wonder keduanya hampir mirip. Rasa kagum atau takjub dapat muncul karena beberapa hal seperti alam, seni, musik, pengalaman, ide.

Misalnya saat dulu aku mengenalkan buku kepada si kecil dengan metode read aloud. Saat itu aku pesimis si kecil bakal suka dengan buku.

“Nggak mungkin hanya dengan membacakan buku ke anak yang kadang masih nggak digubris bisa membuatnya suka dengan buku,” pikirku saat itu.

Ternyata metode pengenalan buku dengan read aloud memang bisa membuat anak suka dengan buku. Aku betul-betul kagum dan takjub dengan perkembangan si kecil saat itu yang awalnya aku anggap tidak mungkin.

Saat muncul perasaan awe and wonder, biasanya sebagai manusia akan step back atau mundur selangkah untuk observasi dan memahami. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar agar bisa memvalidasi rasa kagum atau takjub lewat refleksi.

2. Confusion

Selanjutnya adalah perasaan confusion atau kebingungan. Pernah, nggak, sih, teman online sebagai ibu rumah tangga merasakan kebingungan?

Entah kenapa anak tiba-tiba GTM? Kenapa anak mudah tantrum? Kenapa tiba-tiba merasa jenuh dan stress dengan kegiatan sehari-hari?

Berdasarkan penjelasan Ms. Rosa, hal tersebut sangat wajar. Rasa kebingungan tersebut justru bisa memunculkan beberapa hal positif saat kita meregulasi perasaan tersebut dengan tepat, seperti:

  • Memunculkan motivasi
  • Meningkatkan kemampuan observasi mendalam
  • Memunculkan problem solving

Sebaliknya, jika kita membiarkan rasa kebingungan itu terlalu menguasai diri bisa berdampak negatif seperti:

  • Frustasi
  • Bosan 
  • Mudah menyerah
  • Penolakan

Cara untuk meregulasi rasa kebingungan adalah:

  • Stop sejenak memikirkan rasa kebingungan itu terlalu dalam
  • Diskusi dengan suami atau orang terdekat, sampaikan keluhan rasa bingung
  • Cari pertolongan dengan bertanya ke sekitar atau bergabung dengan komunitas
  • Buat strategi atau rencana ke depan untuk mendapatkan jawaban atas rasa bingung itu.

3. Curiosity & Interest

Rasa ingin tahu (curiosity) dan minat (interest) sebagai orang tua ternyata adalah faktor penting dalam menghadapi ketidakpastian dalam hidup. Lewat rasa ingin tahu dan minat itulah sebenarnya bisa dikatakan kita hidup sebagai manusia.

Dalam buku Atlas of the Heart, Bréne menjelaskan bahwa kadang rasa ingin tahu membuat kita menjadi lebih rentan “terluka”. Sebab, lewat pencarian dalam rasa penasaran itu kadang kita menemukan sesuatu yang membuat tidak nyaman.

Namun, jika kita melepaskan rasa ingin tahu atau penasaran itu dan memilih untuk berhenti, kita akan melewatkan harga mahal untuk proses dalam menemukan jalan keluar. Pada akhirnya rasa ingin tahu itu akan berhenti jadi minat saja.

Jadi, kita hanya tertarik saja, tapi sudah hilang rasa ingin tahunya. Akibatnya, ya hanya akan jadi wacana saja di sepanjang hidup.

Misalnya pasti teman online pernah memiliki rasa ingin tahu terhadap hal baru seperti “kenapa anakku tiba-tiba tidak mau makan?”

Awalnya mungkin teman online penasaran dengan mencoba semua menu sampai cara makan yang lainnya agar anak mau makan. Lama-kelamaan kamu lelah karena ternyata semua usaha itu gagal, lantas akhirnya membiarkan anak makan sesukanya tanpa tahu penyebab aslinya.

Rasa ingin tahu itu pun berakhir hanya jadi minat sekaligus kekecewaan. Mungkin teman online masih ingin tahu cara mengatasi GTM, tapi hanya sebatas minat saja. Energi untuk mencari tahu sudah hilang atau bahkan putus.

Padahal jika mau observasi lebih lanjut, konsultasi ke ahli, ternyata anak sedang mengalami trauma sendok. Dia butuh makan dengan alat makan lain yang bisa menggantikan sendok untuk sementara mengalihkan rasa traumanya.

Itulah maksud dari Bréne tentang harga mahal yang bisa kita lewatkan saat melepaskan rasa ingin tahu (curiosity). Selain itu, rasa curiosity dan interest ini ada dalam konsep Montessori. Tepatnya dalam area culture.

4. Surprise

Terakhir ada perasaan surprise atau kejutan sebagai interupsi yang lahir dari ketidakcocokan informasi dengan pemahaman atau ekspektasi. Namun, hal ini menurut Bréne bagus karena bisa menyebabkan kita untuk evaluasi ulang, “kenapa bisa terjadi itu?”

Satu hal yang paling sering terjadi adalah munculnya surprise karena sesuatu tidak sesuai dengan ekspektasi. Misalnya dalam bayangan teman online liburan di kota A sepertinya bakal nyaman. Ternyata tanpa riset yang dalam, kota A tidak seindah dalam gembar-gembor media sosial. Saat liburan ke kota A pun jadi kenangan yang tidak begitu menyenangkan.


Refleksi Bersama Ms. Rosa

Montessori Haus Asia adulting series

Setelah mendengar pemaparan dari Ms. Rosa, ada refleksi tentang bagaimana diri kita memahami perasaan-perasaan itu. Beberapa anggota MHC Community Club memberikan refleksi tentang dirinya masing-masing, termasuk aku.

Refleksi Perasaan Awe & Wonder

Saat si kecil ternyata jadi suka buku karena menerapkan metode Read Aloud, aku sempat evaluasi dan observasi ke belakang. Bagaimana proses Read Aloud bisa meningkatkan kemampuan berbahasa anak sekaligus menarik minat terhadap buku.

Nyatanya proses tersebut tidaklah mudah. Banyak kejadian seperti si kecil merobek buku karena penasaran, tidak menggubris saat pertama kali dibacakan, dan lain-lain. Namun, hasil usaha tersebut membuat aku merasakan awe and wonder.

Refleksi Perasaan Curiosity & Interest

Saat dewasa, aku mengalami perasaan curiosity saat membersamai anak. Apakah anak sudah mendapatkan stimulasi serta well being yang cukup? Mengapa anak sikapnya begini dan begitu?

Rasa penasaran itulah yang mendorongku untuk observasi, serta terjun semakin dalam ke dunia Montessori. Metode pembelajaran yang menurutku memanusiakan anak.

Rasa ingin tahu yang akhirnya membuat interest atau minat itu menemukan solusi, gairah, dan dorongan untuk terus berkembang sebagai orang tua. Jika saja aku menyerah, mungkin hanya akan berakhir jadi minat yang tidak tersalurkan.

Refleksi Perasaan Surprise

Saat beranjak dewasa, seringkali aku kaget, lalu kecewa karena apa yang aku pahami tidak sesuai dengan ekspektasi. Misalnya saat sudah percaya diri belajar ternyata soal jauh di luar prediksi, sehingga nilai bisa jeblok.

Namun, seiring bertambahnya usia, aku jadi sering “lower the expectation” untuk meredam efek samping surprise yang mungkin terjadi. Maksudnya, mungkin tetap kaget tapi aku bisa move on lebih cepat.


Kesimpulan

Perasaan awe, wonder, curiosity, interest, dan surprise memang terkadang hadir di kehidupan dewasa. Sebagai orang dewasa, hal yang perlu dilakukan adalah memahami perasaan tersebut, menerimanya, lalu merefleksikan ke dalam diri.

Semua perasaan tersebut adalah bagian dari proses menuju kedewasaan atau adulting. Sebagai manusia memang harus terus belajar, belajar, dan belajar untuk menjadi pribadi dewasa yang lebih baik. Tetap semangat menjalani proses adulting, teman online!


Referensi

Adulting Series with Ms. Rosa di WAG MHACC, 16-17 Mei 2024

Posting Komentar

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi